Diskominfotik SumbawaSumbawa

Pimpinan Dewan Apresiasi Keberpihakan Bupati Sumbawa Terhadap Perbaikan Lingkungan

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Wakil Ketua DPRD Sumbawa, HM. Berlian Rayes, S.Ag., M.M.Inov., menyuarakan apresiasi terhadap sejumlah kebijakan Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP., yang memberikan keberpihakan terhadap perbaikan kualitas lingkungan di Kabupaten Sumbawa.

Keberpihakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa ini dinilai penting untuk memastikan tidak terjadinya bencana besar akibat kerusakan lingkungan. Hal tersebut disuarakan oleh Berlian saat dikonfirmasi NTBSatu, Rabu, 3 Desember 2025.

“Saat ini, di Sumatra, kita semua akhirnya menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan tempat kita tinggal. Kita melihat sendiri bahwa ketika kita lalai dalam memperhatikan lingkungan, apalagi merusaknya, maka hal itu akan kembali mengancam jiwa dan kehidupan kita sendiri,” ujar Berlian.

Seperti diketahui, saat ini, terjadi serangkaian bencana besar akibat kerusakan lingkungan di sejumlah wilayah di Indonesia. Bencana paling memilukan terjadi di sejumlah daerah di Pulau Sumatera.

Data terbaru per 2 Desember 2025 menampilkan dahsyatnya kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh bencana banjir bandang dan tanah longsor. Bencana di Sumatera itu, sejauh ini, telah menelan ratusan korban jiwa. Data terakhir dari BNPB mencatat 753 orang meninggal dunia. Bencana ini berdampak pada tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Bencana Sumatra

Hingga 2 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkirakan, korban meninggal dunia telah mencapai 753 jiwa. Sementara itu, sekitar 526 hingga 650 orang masih dinyatakan hilang. Wilayah Terdampak bencana ini adalah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan total sekitar 3,3 juta jiwa terdampak.

Bencana Sumatera juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dalam jumlah yang kolosal. Sejumlah jembatan dan ruas jalan mengalami kerusakan parah akibat banjir dan longsor.

Berlian menilai, semua pihak perlu melakukan refleksi mendalam terhadap bencana yang memilukan ini. Menurutnya, kejadian tersebut merupakan contoh nyata yang perlu diperhatikan dan dijadikan landasan bagi setiap pemerintah daerah untuk melahirkan kebijakan yang berpihak pada lingkungan.

“Kita beruntung bahwa di Sumbawa, saat ini pemerintah daerah sangat peka terhadap lingkungan. Kita lihat Pak Bupati Jarot, itu sangat concern dan mendorong kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perbaikan lingkungan,” serunya.

Ia mencontohkan, salah satu terobosan yang didorong Bupati Jarot adalah menghijaukan kembali lahan-lahan hutan yang sudah mengalami kerusakan. Komitmen ini, menurutnya perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.

“Sebagai salah satu stakeholder, kami di DPRD Sumbawa, perlu menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan ini agar bisa melahirkan perubahan dalam kualitas lingkungan di Sumbawa. Kita ingin bantu pemerintah agar hutan-hutan kita kembali hijau,” tambahnya.

Program Sumbawa Hijau Lestari

Sebelumnya, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot menekankan, pentingnya pelaksanaan program Sumbawa Hijau Lestari sebagai langkah mitigasi bencana menyusul bencana alam yang terjadi di Sumatra.

Bupati Jarot mengungkapkan, pentingnya menjaga kelestarian hutan dan penghijauan untuk menekan risiko banjir bandang dan longsor, terutama di wilayah miring dan kering yang rawan bencana.

“Banjir bandang di Sumatra sangat memprihatinkan, banjir itu membawa pohon-pohon besar dan merusak jalan serta jembatan. Itu peringatan untuk kita semua, Sumbawa tidak boleh mengalaminya,” tegasnya, Senin, 1 Desember 2025.

Bupati Jarot melalui program Sumbawa Hijau Lestari menginstruksikan setiap ASN menanam satu pohon, begitu juga setiap siswa SD, SMP, dan SMA menanam satu pohon per orang. Kemudian, meminta BUMN dan BUMD mendukung kegiatan ini melalui program CSR agar penghijauan berjalan cepat dan merata.

Bupati Jarot menambahkan, Pemkab juga telah membentuk Satgas Hutan yang melibatkan TNI, Polri, kejaksaan, pengadilan, dan Kementerian Kehutanan. Satgas dilengkapi mobil 4×4 dan motor trail untuk memantau hutan, mencegah penebangan liar, dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita harus menjaga hutan bukan hanya untuk ekosistem, tetapi juga melindungi infrastruktur baik itu jalan, jembatan, dan pemukiman warga dari risiko bencana,” ujarnya.

Pemkab Sumbawa saat ini fokus pada pengadaan bibit unggul pohon lokal untuk reboisasi wilayah kritis. Program ini menjadi strategi terpadu mitigasi bencana sekaligus upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan berkelanjutan.

Bupati Jarot mengingatkan, pohon yang ditanam dapat menahan aliran air saat hujan deras, mengurangi potensi longsor, dan melindungi masyarakat dari bencana hidrometeorologi.

“Jika hutan gundul, bencana tinggal menunggu waktu. Program ini harus dijalankan sekarang dan segera, agar Sumbawa tetap hijau, aman, dan terlindungi dari banjir mengerikan,” tegas Jarot.

Lakukan Penghijauan di Hulu hingga Hilir

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, menjelaskan, salah satu turunan program unggulan “Sumbawa Hijau Lestari”, yang digencarkan oleh Pemkab Sumbawa di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Jarot-Ansori menargetkan penghijauan dari hulu hingga hilir, dengan menanam satu juta pohon setiap tahun.

Menurutnya, program tersebut tidak hanya berorientasi pada penanaman pohon. Tetapi juga memiliki dampak ekologis dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.

“Program Sumbawa Hijau Lestari ini bertujuan menghijaukan Sumbawa secara menyeluruh, mulai dari kawasan hulu hingga pesisir. Melalui program ini, pemerintah akan memberikan dukungan berupa bibit tanaman keras kepada masyarakat, seperti sengon dan berbagai jenis tanaman buah-buahan,” ujar Wayan Rusmawati, seperti dilansir RRI secara daring, Jumat, 31 Oktober 2025 lalu. (*)

Berita Terkait

Back to top button