Pemprov NTB Gelar Workshop Pemanfaatan Aplikasi Daerah untuk Perkuat Integrasi Digital
Jakarta (NTBSatu) – Pemprov NTB melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) menggelar Workshop Pemanfaatan Aplikasi Daerah. Workshop tersebut mencakup pengenalan dan implementasi Single Sign On (SSO), Content Management System (CMS), dan Portal Layanan Daerah.
Kegiatan berlangsung di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Senin, 3 November 2025. Turut hadir perwakilan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tim teknis Bidang PTIK Dinas Kominfotik NTB.
Workshop dipimpin oleh Yasrul, S.Kom., M.Eng., menghadirkan pemateri internal Kominfotik NTB, yaitu Eky Galih Gunanda yang menyampaikan materi CMS dan Romi Choirudin yang memaparkan materi SSO.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kominfotik NTB, H. Yusron Hadi menegaskan, komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi digital di lingkungan birokrasi.
“Kami akan mengintegrasikan seluruh website dan aplikasi perangkat daerah ke dalam Portal Layanan Daerah Terintegrasi yang sedang dibangun. Targetnya, portal ini dapat diluncurkan sebelum 17 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi NTB,” ujarnya.
Saat ini tercatat 165 aplikasi pemerintah daerah telah dikembangkan. Terdiri dari 48 aplikasi layanan administrasi pemerintahan dan 117 aplikasi layanan publik. Sebanyak 27 aplikasi akan diintegrasikan ke portal layanan tahun ini, dan selanjutnya mencakup layanan pemerintah kabupaten/kota se-NTB.
“Kita harus memberikan dukungan penuh terhadap 10 program strategis Provinsi NTB untuk 10 tahun ke depan, dengan sinergi kuat melalui tata kelola pemerintahan digital,” tambahnya.
CMS NTB Perkuat Kedaulatan Digital Daerah
Pada sesi materi, Eky Galih Gunanda memaparkan pengembangan CMS NTB, platform manajemen konten terpadu untuk memperkuat ekosistem digital pemerintah daerah. CMS dirancang customizable, aman terhadap serangan siber, dan sesuai dengan standar PPID NTB.
Fitur utama CMS meliputi manajemen konten dan media, multi-template, storage terpusat (S3), user management. Serta backup otomatis, juga modul tambahan seperti posting & pages, event, gallery,
employee management, dan modul PPID.
“Manfaat CMS bagi pemerintah daerah antara lain efisiensi kerja, penghematan biaya, kedaulatan digital, dan keterbukaan informasi publik,” jelas Eky.
Dari 49 OPD Provinsi NTB, baru 10 OPD yang telah menggunakan CMS NTB, sedangkan sisanya diharapkan segera melakukan migrasi melalui pendampingan tim PTIK.
SSO NTB Mudahkan Akses Layanan Digital
Sementara itu, Romi Choirudin menjelaskan implementasi Single Sign On (SSO) NTB, sistem autentikasi terpusat yang memungkinkan pengguna cukup satu kali login untuk mengakses banyak aplikasi daerah.
SSO saat ini telah terintegrasi dengan 20 aplikasi, melayani 13.891 pengguna, dengan empat kategori peran: Administrator, Developer, Employees, dan Public.
Sistem menggunakan standar keamanan OAuth2 serta teknologi PHP, MySQL, Laravel, dan Laravel Passport.
“Dengan SSO, ASN tidak perlu lagi berulang kali login di berbagai aplikasi seperti e-SAKIP, layanan TIK, atau sistem kepegawaian. Semua sudah otomatis terautentikasi,” terang Romi.
Pada sesi diskusi, peserta dari RSUD Provinsi NTB dan Biro Organisasi menyampaikan sejumlah masukan. Termasuk isu migrasi data CMS, kompatibilitas database, fitur aksesibilitas disabilitas, autentikasi berbasis NIK yang akan dikembangkan, serta peningkatan kapasitas SDM teknis OPD melalui pendampingan langsung PTIK.
Workshop ini menjadi langkah nyata Kominfotik NTB untuk memperkuat digitalisasi layanan publik dan administrasi pemerintahan, serta memperkuat kolaborasi lintas perangkat daerah menuju pemerintahan yang terintegrasi, aman, dan efisien. (*)



