ADVERTORIALBappeda NTB

Jadi Prioritas Nasional, NTB Matangkan Gili Balu-KISB untuk Tarik Investasi Besar

Mataram (NTBSatu) – Penetapan empat kawasan strategis nasional di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menandai babak baru pembangunan Pulau Sumbawa.

Ada beberapa faktor KSB masuk dalam kawasan strategis Provinsi NTB. Salah satunya adalah melalui dua zona unggulan.

Pertama, Agrobisnis Pototano–Gili Balu sebagai kawasan agribisnis terintegrasi dengan sektor unggulan agroindustri, perikanan, peternakan, dan pariwisata.

Kedua, Puncak Ngengas Selalu Legini, yang memiliki nilai konservasi tinggi dan menjadi bagian dari kawasan mitigasi bencana berbasis lingkungan hidup.

Selain itu, pemerintah resmi memasukkan Kawasan Industri Sumbawa Barat (KISB), hilirisasi perkebunan, sentra komoditas udang, dan kawasan konservasi Gili Balu sebagai prioritas utama dalam RPJMN 2025–2029.

Keputusan ini menempatkan KSB dalam posisi penting sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Bali–Nusra.

Pemerintah Provinsi NTB menyambutnya sebagai peluang besar untuk mengakselerasi agenda industrialisasi, dan pembangunan berkelanjutan dalam RPJMD NTB 2025–2029.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan penetapan empat kawasan prioritas nasional tersebut bukan hanya pengakuan atas potensi KSB, tetapi juga mandat pembangunan yang harus diterjemahkan dalam kebijakan daerah.

“Industri, perkebunan, komoditas udang, hingga konservasi Gili Balu kini menjadi perhatian nasional. Tugas kami memastikan semua ini masuk dalam RPJMD secara terarah dan memberi dampak nyata,” ujarnya.

Kawasan Industri Sumbawa Barat menjadi fokus utama, terutama dalam penguatan anglomerasi industri dan percepatan hilirisasi tembaga. Pemerintah provinsi tengah mempercepat penyusunan detail perencanaan kawasan, penyederhanaan perizinan, serta penataan ruang yang terintegrasi dengan jaringan transportasi.

Iswandi mengungkapkan, kesiapan infrastruktur sebagai syarat utama tumbuhnya kawasan industri.

“Kawasan industri tidak boleh setengah-setengah. Infrastruktur jalan, energi, air bersih, pengolahan limbah, sampai perumahan tenaga kerja harus disiapkan. Kita ingin KISB benar-benar siap menerima investasi besar,” jelas Iswandi. (*)

Berita Terkait

Back to top button