Pembangunan Jalan Hampir Selesai, Warga Lebin Harap Bisa Jadi Dongkrak Pelayanan dan Ekonomi
Lombok Timur (NTBSatu) – Perbaikan jalan di Desa Lebin, Kabupaten Sumbawa, memasuki tahap akhir dan menghadirkan harapan besar bagi peningkatan pelayanan publik serta penguatan ekonomi warga.
Proyek ini membuka peluang lebih kuat bagi mobilisasi masyarakat dan mempercepat akses menuju pusat layanan penting desa.
Kepala Desa Lebin, Sulaiman menegaskan, perbaikan jalan menjadi langkah strategis untuk mempermudah pergerakan warga sekaligus memperkuat sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Ia menyebut, musim hujan yang datang lebih awal turut membantu produktivitas petani dan menjadi sinyal positif bagi peningkatan hasil panen.
“Di desa kami kebanyakan petani. Jadi potensi sekarang untuk bertani alhamdulillah meningkat,” ujarnya, Senin, 24 November 2025.
Sulaiman juga menjelaskan, pemerintah desa saat ini menunggu proses penyelesaian perbaikan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Ia berharap, peningkatan infrastruktur tersebut segera tuntas agar aktivitas harian warga berjalan lebih lancar dan efisien. “Semoga dengan adanya perbaikan jalan ini masyarakat Desa Lebin bisa lebih mudah dalam mobilisasi,” katanya.
Tak hanya fokus pada infrastruktur jalan dan jembatan, pemerintah desa juga memulai langkah optimalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu dan Postu) pada tahun ini.
Upaya tersebut bertujuan memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan dengan jarak lebih dekat dan waktu lebih singkat.
Dengan meningkatnya akses dasar dan pelayanan publik, Pemerintah Desa Lebin optimistis dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Deretan pembangunan ini diyakini akan menggerakkan perekonomian berbasis pertanian dan memperkuat ketahanan masyarakat dalam jangka panjang.
Percepatan Pembangunan
Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, dalam RPJMD NTB tahun 2025, terdapat tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.
Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.
RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.
Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.
Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.
Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)



