INTERNASIONAL

Prabowo Peringkat 15 dari 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2026

Jakarta (NTBSatu) – Presiden Prabowo Subianto, menempati urutan ke-15 versi The Muslim 500 atau 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2026.

Berdasarkan laman The Muslim 500, yang NTBSatu kutip, Senin, 3 November 2025, Prabowo menempati urutan ke-15. Berada di bawah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS).

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ada di urutan ke-10 dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menempati ranking ke-7.

Pada posisi tiga besar, ada Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di urutan pertama. Kemudian, mufti dari Pakistan, Sheikh Muhammad Taqi Usmani dan urutan ke-3, Sheikh Al Habib Umar bin Hafiz.

Lalu, Ayatolah Ali Khamenei yang merupakan pemimpin Iran ada di urutan ke-4. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas ada di peringkat ke-45.

Selanjutnya, Perdana Menteri Interim Bangladesh, Muhammad Yunus menempati urutan ke-50. Selain Prabowo, ada nama lain dari Indonesia di urutan 50 besar, yakni Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Aspek Penting Prabowo Masuk Daftar

The Muslim 500 menjelaskan, Prabowo berpengaruh karena menjadi pemimpin 285 juta orang Indonesia. Penduduk Indonesia itu terdiri dari orang-orang yang berbicara lebih dari 300 bahasa.

The Muslim 500 juga menyebutkan, Prabowo punya pengalaman politik di bidang militer hingga partai politik yakni Partai Gerindra. Perjalanan kontestasi Prabowo dari Pemerilihan Presiden (Pilpres) ke Pilpres juga diulas singkat.

Selain itu, menurut The Muslim 500, Prabowo juga memiliki kontroversi masa lalu yakni dari bertugas di militer, meliputi peristiwa Timor Timur dan masa-masa pengujung rezim Soeharto.

Aspek penting dari Prabowo, versi The Muslim 500, ada pada kemampuan komunikasi publik Prabowo yang bisa berpengaruh ke masyarakat pelosok serta kelas pekerja.

Soal genosida Gaza, Indonesia mengutuk keras tindakan Israel dan menawarkan dukungan untuk Afrika Selatan yang ingin menyeret Israel ke Mahkamah Internasional dengan menyerahkan pendapat penasihat hukum.

Sebagai informasi, pemeringkatan ini dibuat oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, entitas penelitian independen yang terafiliasi dengan Royal Aal Al Bayt Institute for Islamic Thought.

Adapun Royal Aal Al Bayt Institute for Islamic Thought adalah institut non-pemerintah di Amman, Yordania. The Royal Islamic Strategic Studies Centre ini membuat pemeringkatan muslim paling berpengaruh tiap tahun sejak 2009. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button