Pendidikan

Ketua Dekranasda Kunjungi Pameran Wastra Museum NTB, Ajak Generasi Muda Lestarikan Tenun Tradisional

Mataram (NTBSatu) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Sinta Agathia M. Iqbal mengunjungi Pameran Keliling Wastra Krea Alang Museum Negeri NTB, Kamis, 23 Oktober 2025.

Pameran ini berlangsung di Istana Dalam Loka, Kabupaten Sumbawa, bekerja sama dengan Museum Daerah Sumbawa dan Museum Bala Daturanga.

“Kami diperlihatkan banyak sekali mengenai sejarah wastra terutama Kre Alang. Luar biasa, ini harta karun luar biasa”, tutur Sinta.

Ia mengatakan, keindahan dan kompleksitas motif dalam satu lembar kain tenun Sumbawa menunjukkan betapa tingginya peradaban dan ketekunan para leluhur dalam mengolah benang menjadi karya seni yang sarat makna.

Menurutnya, dalam satu kain bisa memiliki sebelas lebih motif kecil-kecil. Hal ini menunjukan  bagaimana luar biasanya para pendahulu terdahulu bisa menemukan teknik seperti ini.

“Jadi saya ingin menitipkan juga buat para generasi muda kabupaten Sumbawa, ayo kita mulai lagi melestarikan tenun yang sudah dimiliki. Supaya apa yang sudah kita miliki ini jangan sampai hilang. Kita lestarikan, kita majukan, kita globalkan, insyaAllah kita menduniakan”, tambahnya.

27 Koleksi Wastra Museum NTB

Pameran Keliling bertajuk “Jejak Tenun Identitas Sumbawa” ini menampilkan 27 koleksi wastra milik Museum NTB.

Pameran Keliling Wastra Krea Alang Museum Negeri NTB
Pameran Keliling Wastra Krea Alang Museum Negeri NTB di Istana Dalam Loka, Kabupaten Sumbawa. Foto: Dok. Museum NTB

Di antara koleksi-koleksi ini, ada dua buah koleksi wastra yaitu Cipo Cila dan Kre Alang bermotif perahu, pernah mengikuti pameran Islamic Arts Biennale 2025 di Jeddah, Arab Saudi.

Menurut pemandu Pameran Keliling Wastra Museum NTB, Yunita Ratnaningtyas, dua koleksi tersebut mendapat perhatian dunia pada saat pameran di Jeddah.

Menurutnya, kekaguman mereka terhadap koleksi tersebut karena usia kain yang sudah sangat tua tetapi motifnya luar biasa rumit dan sangat indah. Sehingga, menandakan peradaban masyarakatnya sudah tinggi.

“Jadi koleksi ini waktu dibawa ke Jeddah benar-benar mendapat apresiasi yang luar biasa. Tidak hanya dari pengunjung pameran, tetapi juga dari kurator-kurator museum yang terlibat dalam pameran Islamic Art Biennale pada saat itu”, tuturnya.

Sementara itu, Kepala Museum NTB, Dr. Ahmad Nuralam menuturkan, keindahan Kre Alang bukan hanya sebagai hasil produk kain semata. Tetapi sebagai karya seni.

“Kre Alang Sumbawa harus dimaknai sebagai karya seni dari perempuan perempuan Sumbawa yang dibuat dengan mengunakan rasa cipta dan kecerdasan,” tuturnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button