Besok, 800 Ribu Warga Prancis Bakal Demonstrasi Protes Presiden Macron

Jakarta (NTBSatu) – Lebih dari 800 ribu orang akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Prancis pada Kamis, 17 September 2025 waktu setempat. Aksi tersebut memprotes rencana anggaran terbaru Pemerintah Presiden Emmanuel Macron.
Menguti AFP, Rabu, 17 September 2025, dalam unjuk rasa tersebut, serikat buruh juga mengajak warga Prancis turut mogok kerja. Ajakan itu untuk memprotes anggaran “horor” pemerintah demi mengurangi utang negara yang semakin membengkak.
Pihak berwenang memperkirakan lalu lintas jalan raya, layanan kereta api, hingga penerbangan bakal terganggu imbas rencana demonstrasi ini. Selain itu, sejumlah sekolah juga akan tutup sementara selama aksi demonstrasi.
Rencana aksi demonstrasi besar ini terjadi setelah Presiden Macron menunjuk sekutu dekatnya, Sebastien Lecornu, sebagai perdana menteri baru pekan lalu. Penunjukan itu untuk menyelesaikan krisis politik yang semakin mendalam.
PM sebelumnya, Francois Bayrou kalah dalam pemungutan mosi tidak percaya di parlemen setelah mengajukan proposal anggaran penghematan keuangan negara. Proposal itu untuk mengurangi defisit, dan mengatasi tumpukan utang Prancis yang terus bertambah.
Pekan lalu, sekitar 200 ribu demonstran telah turun ke jalan dalam unjuk rasa bertajuk “Blokir Semuanya”. Perkiraannya pada demonstrasi pekan ini, jumlah massa akan jauh lebih besar di sejumlah titik.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau mengatakan, risiko “gangguan ketertiban umum” sangat signifikan. “Karena adanya kelompok-kelompok kecil penganut paham ultra-kiri yang akan mencoba menyusup ke demonstrasin,” ujarnya.
Retailleau juga memperingatkan adanya risiko sabotase dan blokade selama aksi ini. Ia menegaskan, semua kejahatan yang berkaitan dengan pengerusakan fasilitas publik tidak akan ditoleransi. (*)