Tangis Istri Uya Kuya, Ceritakan Trauma Rumah Dijarah: Tidak ada Sepeserpun dari Duit DPR

Mataram (NTBSatu) – Pasangan suami istri Uya Kuya dan Astrid Kuya masih tenggelam dalam kesedihan setelah rumah mereka di Jakarta Timur hancur karena penjarahan massa, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Rasa pilu itu semakin berat karena berbagai tuduhan fitnah turut menyeret nama Uya Kuya di tengah situasi yang menimpa keluarganya.
Usai insiden mencekam tersebut, Astrid Kuya merilis sebuah video klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya, @astridkuya pada Kamis, 11 September 2025.
Video itu langsung menyita perhatian publik, meraih ribuan komentar, serta tersebar ulang lebih dari dua ribu kali.
Dalam video, Astrid Kuya tidak mampu membendung tangis. Ia meratapi, rumah yang kini luluh lantak berdiri dari hasil keringatnya bersama sang suami selama berkarier di dunia hiburan.
Ia membantah tuduhan bahwa rumah tersebut memanfaatkan dana negara saat mereka menjadi anggota dewan.
“Tidak ada sepeserpun duit dari DPR untuk membangun rumah itu. Tidak ada,” ujar Astrid dengan suara bergetar.
Korban Fitnah Keji
Astrid juga menegaskan bahwa Uya Kuya menjadi korban fitnah, ia menuding narasi yang beredar di media sosial sengaja menyudutkan sang suami.
Tuduhan Uya berjoget di Gedung DPR semakin menyulut kemarahan publik. Karena potongan video lama yang menempel dengan narasi baru yang menyesatkan.
Sebelumnya, Uya Kuya telah meluruskan bahwa rekaman tersebut bukan respons terhadap isu joget di Gedung DPR. Namun, publik tetap terprovokasi hingga akhirnya massa menyerbu rumah mereka.
“Saya benar-benar merasakan, saya korban fitnah. Jujur bu, saya seperti dizalimi. Sampai yang terjadi dengan rumah saya,” ungkapnya
Kesedihan itu bertambah dalam saat Astrid menyaksikan rumah yang ia bangun bersama Uya Kuya kini porak poranda. Ia menjelaskan bahwa setiap sudut rumah hadir dari kerja keras syuting tanpa henti.
“Rumah itu saya bangun dengan keringat saya dan suami saya, syuting dari pagi sampai pagi. Tidak ada sepeserpun (duit DPR),” tambahnya
Selain menghancurkan bangunan dan menguras barang-barang berharga, penjarahan tersebut juga menyeret hewan peliharaan keluarga. Beberapa sempat hilang, meski sebagian kini sudah mulai kembali. (*)