Pemerintahan

Prabowo Respons Tuntutan Rakyat 17+8: Sebagian Masuk Akal, Selebihnya Perlu Perundingan

Jakarta (NTBSatu) – Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons sebagian tuntutan 17+8, yang masyarakat gaungkan setelah demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu. Menurutnya, tuntutan tersebut masuk akal dan sebagian lain perlu diperundingkan.

“Ya saya kira kita pelajari sebagian masuk akal, sebagian kita bisa berunding, kita bisa berdebat. Saya katakan tuntutan saya kira banyak yang masuk akal, banyak yang menurut saya normatif, dan bisa kita bicarakan dengan baik,” kata Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, akhir pekan ini mengutip detik.com, Minggu, 8 September 2025.

Secara khusus, Prabowo menanggapi positif mengenai desakan membentuk tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan (21), sopir ojek online yang dilindas kendaraan taktis polisi.

“Saya kira kalau tim investigasi independen ini masuk akal. Saya kira itu masuk akal, saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya kayak gimana,” katanya.

Sementara untuk tuntutan menarik militer dari pengamanan sipil, Prabowo hanya menjelaskan, tugas TNI yang satu di antaranya untuk menjaga masyarakat dari ancaman apa pun. Baginya, tuntutan tersebut masih menjadi perdebatan.

IKLAN

“Jadi, terorisme itu ancaman, membakar-bakar ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat, masa tarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya debatable. Tapi saya akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh UUD kepada saya,” tegasnya.

Minta Aparat Bertindak Proporsional

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyerukan aparat penegak hukum harus bertindak proporsional. Ia meyakini, aparat yang tidak proporsional akan dilakukan penegakan etik dan hukum.

“Saya kira itu yang keharusan, bahwa semua petugas harus bertindak proporsional,” katanya.

“Kalau tidak bertindak proporsional, petugas juga harus bertanggung jawab. Dan kita sudah buktikan kan, ada yang ditindak, ada yang diinvestigasi, bahkan kalau tidak salah sudah ada yang diberhentikan. Jadi, harus proporsional,” imbuhnya lagi.

Meski begitu, Prabowo mengatakan, agar demonstrasi berlangsung damai alias tidak dengan bakar-membakar. Ia menyinggung, kematian ASN di Makassar akibat pembakaran Gedung DPRD oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

IKLAN

“Tapi, sekali lagi, gerakan bakar-bakar di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan dan mengancam nyawa orang lain. Terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, ASN yang mati karena kebakaran,” ungkap Prabowo. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button