Mataram (NTBSatu) – Phintraco Sekuritas memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menembus level 8.000 sejak perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025. Perkiraannya, pergerakan IHSG berada di kisaran resistance 8.000, pivot 7.900, dan support 7.800.
Dalam rekomendasinya, Phintraco Sekuritas menyebut sejumlah saham berpotensi melaju kencang, salah satunya AUTO.
Sebagai catatan, IHSG mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah di level 7.905,39 pada 19 September 2024. Pada hari yang sama, rekor intraday juga terbentuk di 7.910,56.
Pada perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025, IHSG menguat 1,30 persen dan berakhir di 7.892,91. Lonjakan ini melanjutkan tren positif menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Kemudian, adanya dorongan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed serta menguatnya saham-saham teknologi.
Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal, IHSG membentuk gap up dengan pelebaran histogram MACD dan kenaikan indikator Stochastic RSI. Kondisi ini dinilai membuka peluang bagi IHSG untuk menguji level psikologis 8.000.
“Hal ini juga didukung oleh aliran dana masuk investor asing di bursa saham beberapa hari terakhir ini,” tulis Phintraco Sekuritas, dalam pemberitaan Investor.id, Jumat, 15 Agustus 2025.
Phintraco Sekuritas menekankan, pelaku pasar akan memperhatikan sejumlah rilis data ekonomi global hari ini.
Dari Inggris, prediksinya GDP Juni tumbuh 1,10 persen secara tahunan. Lebih tinggi dari Mei yang hanya 0,7 persen, terendah sejak Juni tahun lalu. Secara historis, GDP bulanan Inggris rata-rata berada di 1,85 persen sejak 1998.
Sementara dari Amerika Serikat, data inflasi produsen (PPI) Juli diproyeksikan naik 0,20 persen secara bulanan, setelah stagnan pada Juni dan tumbuh 0,3 persen di Mei.
Secara tahunan, PPI Juni melambat menjadi 2,3 persen, level terendah sejak September 2024, dari 2,7 persen di Mei. Core PPI Juni juga turun menjadi 2,6 persen dari 3,2 persen, di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,7 persen.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan lima saham yang berpotensi mencetak cuan di tengah tren kenaikan IHSG, yaitu AUTO, ASII, ASRI, TINS, dan PSAB. (*)
