Mataram (NTBSatu) – PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok memastikan, operasional penerbangan di Bandara Internasional Lombok hari ini, Kamis, 19 Juni 2025 berlangsung normal
Mengingat pada Rabu, 18 Juni 2025 sejumlah penerbangan dibatalkan oleh pihak maskapai. Imbas adanya sebaran debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, NTT.
“Terkait aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur, diinformasikan bahwa operasional bandara saat ini berlangsung normal,” jelas General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, Kamis, 19 Juni 2025
Oleh karena itu, tidak ada gangguan signifikan terhadap aktivitas penerbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi. Namun, pihak bandara tetap mengimbau para penumpang untuk selalu memantau jadwal dan status penerbangan masing-masing secara berkala.
“Pengguna jasa diimbau untuk memeriksa status penerbangan secara berkala, dan menghubungi pihak maskapai penerbangan untuk mendapatkan informasi terkini,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi dan informasi lanjutan, pengguna jasa penerbangan dapat menghubungi call center maskapai yang beroperasi di Bandara Lombok.
Berikut daftar kontak yang dapat penumpang akses:
• Garuda Indonesia: 0811 2807 807 (WhatsApp) / 0804 180 7807 (Call);
• Citilink: 0811 1011 0808 (WhatsApp) / 0804 1 080808 (Call);
• Pelita Air: 0811 7110 800 (WhatsApp);
• Lion Air Group (Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet): 0811 1938 0888 (WhatsApp);
• Scoot: 021 2922 3021 (Call);
• AirAsia: 021 2927 0880 (Call).
Pihak bandara juga menyatakan, informasi ini berlaku hingga pembaruan terakhir pada pukul 09.00 Wita, Kamis, 19 Juni 2025.
“Akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan,” tambah Millyas.
Imbauan ini untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para penumpang. Mengingat perubahan cuaca dan kondisi alam, seperti erupsi gunung api dapat berdampak pada jalur penerbangan, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Pihak bandara mengajak seluruh calon penumpang untuk tetap tenang, waspada, dan aktif mencari informasi resmi dari otoritas terkait. (*)