Mataram (NTBSatu) – Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) STKIP Taman Siswa Bima, berhasil meraih hibah bergengsi Program Bantuan Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) 2025. Hibah tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Hibah ini menggandeng kerja sama strategis dengan Prodi Penjas STKIP Hermon Timika. Keberhasilan ini menjadi langkah penting, dalam upaya transformasi pembelajaran berbasis digital yang kolaboratif lintas kampus. Sekaligus, menunjukkan komitmen STKIP Taman Siswa Bima dalam mendorong kualitas pendidikan yang adaptif dan inovatif.
Ketua Program Studi PJKR, Dr. Rabwan Satriawan, M.Pd., menyampaikan, hibah ini menjadi momentum penting untuk mempercepat transformasi digital di lingkungan Prodi PJKR.
“Kami menyambut baik program ini sebagai sarana untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi. Memperluas jejaring akademik, dan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan STKIP Hermon Timika, Prodi PJKR STKIP Taman Siswa Bima akan mengembangkan berbagai model pembelajaran digital. Seperti kelas virtual kolaboratif, simulasi olahraga berbasis teknologi. Serta, media interaktif yang mendukung pembelajaran jasmani yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan era digital.
Program ini juga akan memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengikuti proyek lintas kampus. Mengembangkan soft skills, dan mengenal ekosistem pembelajaran digital secara lebih luas.
Inisiatif ini dinilai sangat strategis dalam menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0, dan transformasi pendidikan tinggi berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain meningkatkan kualitas pembelajaran, hibah PDK ini juga memperkuat kapasitas institusi melalui pelatihan digital bagi dosen. Kemudian, pengembangan Learning Management System (LMS), serta integrasi teknologi dalam asesmen dan evaluasi pembelajaran.
Lolosnya Prodi PJKR STKIP Taman Siswa Bima dalam Program Bantuan Pembelajaran Digital Kolaboratif, menandai komitmen nyata kampus dalam memajukan pendidikan jasmani berbasis digital.
Ke depan, harapannya kolaborasi ini tidak hanya memperkuat daya saing mahasiswa. Tetapi juga, memperluas dampak transformasi digital di dunia pendidikan tinggi, khususnya di wilayah Indonesia Timur. (*)
