Mataram (NTBSatu) – Atmosfer politik di tubuh Partai Golkar NTB mulai memanas menjelang Musyawarah Daerah (Musda) pada 24 Mei 2025.
Dua nama besar muncul sebagai kandidat kuat untuk merebut kursi Ketua DPD I. Mereka adalah Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana dan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri (Dinda).
Keduanya memiliki basis kekuatan, rekam jejak, dan klaim politik yang sama-sama solid.
Sebagai Ketua DPD I petahana, Mohan Roliskana datang dengan dukungan kuat dari hampir seluruh DPD II kabupaten/kota. Dalam berbagai kesempatan, ia tak menampik adanya dorongan agar Musda kali ini bisa berjalan secara aklamasi.
“Dukungan yang diberikan melalui tanda tangan itu adalah bentuk ekspresi kader. Tapi saya tetap tegak lurus terhadap mekanisme AD/ART partai. Bila nanti Musda memutuskan kontestasi terbuka, saya siap,” ujar Mohan kepada NTBSatu, Senin, 19 Mei 2025.
Mohan terkenal sebagai sosok teknokratis dan loyalis Golkar tulen, dengan pengalaman birokrasi dan politik yang matang.
Sejak menjabat sebagai Wakil Wali Kota dua periode dan kini Wali Kota Mataram, elektabilitasnya secara konsisten menempati posisi puncak.
“Mari kita jaga suasana tetap kondusif. Musda ini bukan hanya soal kursi, tapi konsolidasi besar untuk agenda politik ke depan,” katanya lagi.
Di sisi lain, Indah Dhamayanti Putri, mantan Bupati Bima dua periode dan kini Wakil Gubernur NTB, disebut-sebut sebagai ‘kuda hitam’ yang tengah mempertimbangkan langkah besar.
Meski belum secara terbuka menyatakan maju, beberapa elite Golkar menyebut Dinda tengah membaca peta kekuatan dan menanti momentum.
“Saya belum bisa berkomentar saat ini. Tapi saya harap Musda berjalan damai, sesuai semangat Golkar yang demokratis,” ujar Dinda singkat di Gedung DPRD NTB.
Secara elektoral, nama Dinda tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain punya basis kuat di Bima dan wilayah timur NTB, kiprah politiknya sebagai pemimpin perempuan dua periode memberikan nilai strategis. Terutama jelang Pilgub NTB 2030.
Antara Konsolidasi dan Kompetisi
Ketua Panitia Musda, Firadz Pariska memastikan , pendaftaran calon Ketua DPD I akan dibuka dalam waktu dekat, dan seluruh mekanisme akan diumumkan terbuka.
“Golkar selalu menekankan demokrasi internal. Tidak ada ruang bagi manuver di luar mekanisme. Semua harus berjalan sesuai aturan,” tegas Firadz kepada NTBSatu.
Ia menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, juga jadwalnya akan hadir dalam Musda sebagai bentuk penguatan terhadap konsolidasi kader.
Menurutnya, Dinda dan Mohan adalah dua representasi kekuatan besar di NTB. Mohan adalah representasi kekuatan Pulau Lombok, teknokrat yang menjabat kepala daerah di ibu kota provinsi. Sementara Dinda, politisi perempuan paling kuat di NTB. Representasi dominan dari Pulau Sumbawa.
Bila keduanya benar-benar maju, maka Musda kali ini akan menjadi arena duel berkelas.
“Bukan sekadar soal siapa yang menang, tetapi bagaimana Golkar menjaga martabat internal partai melalui kontestasi sehat, bersih, dan bermartabat,” pungkasnya. (*)