Ekonomi Bisnis

Panasonic Indonesia Pastikan tak Terdampak PHK Massal 10.000 Karyawan

Mataram (NTBSatu) – Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 10.000 karyawan Panasonic Holdings secara global, memicu kekhawatiran karyawan Panasonic Indonesia.

Namun, pihak perusahaan memastikan, gelombang PHK karyawan tersebut tidak berdampak kepada operasional di Tanah Air.

“Yang bisa disampaikan dulu adalah rilis Panasonic tersebut (PHK 10 ribu karyawan) tidak termasuk Indonesia,” ungkap Vice President Director PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Daniel Suhardiman mengutip CNNIndonesia, Selasa, 13 Mei 2025.

Meski demikian, Daniel menyebut Panasonic Indonesia masih menyusun pernyataan resmi sebagai bentuk klarifikasi terhadap kabar PHK tersebut.

Sebagai informasi, tingginya jumlah karyawan di Panasonic Indonesia membuat isu PHK massal ini menjadi sorotan utama masyarakat.

IKLAN

Presiden Konfederasi Serikat Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan adanya kecemasan di kalangan buruh Panasonic Indonesia. Ada sekitar 7.000 hingga 8.000 pekerja yang tersebar di tujuh fasilitas produksi nasional.

Adapun lokasi pabrik Panasonic Indonesia mencakup dua pabrik di DKI Jakarta, dua pabrik di Bekasi, satu pabrik di Bogor. Kemudian, satu pabrik di Pasuruan, dan satu pabrik di Batam.

Panasonic Indonesia bergerak di berbagai lini industri, seperti produksi baterai, alat kesehatan, peralatan rumah tangga, hingga distribusi elektronik.

IKLAN

Mengutip Reuters, PHK 10.000 karyawan merupakan bagian dari strategi efisiensi global Panasonic Holdings yang memiliki total 230.000 pekerja di seluruh dunia.

Keputusan PHK diambil sebagai bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk menekan biaya operasional. Serta, mempertahankan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi global dan berubahnya tren pasar.

Sebagai informasi, Panasonic yang bermarkas di Osaka terkenal sebagai produsen berbagai peralatan elektronik sejak pertengahan abad ke-2. Kini fokus memperkuat sektor baterai EV, otomotif, energi, hingga perumahan. (*)

Atim Laili

Jurnalis Hukum Kriminal

Berita Terkait

Back to top button