Mataram (NTBSatu) – Uni Layanan Disabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (ULD-BPBD) NTB bersama Tulus Angen Community (TAC), terus mendorong pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam upaya penanggulangan bencana.
Kolaborasi ini bertujuan memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan perlindungan yang setara saat terjadi bencana.
Pendiri TAC, Lalu Ahmad Fatoni menjelaskan, pihaknya membentuk komunitas tersebut setelah gempa besar melanda Lombok pada 2018.
TAC kemudian menjadi bagian dari Unit Layanan Disabilitas (ULD) BPBD NTB, untuk menjembatani kebutuhan penyandang disabilitas dalam situasi darurat.
“Ketika gempa 2018 terjadi, kami tidak tahu harus menghubungi siapa. Kami segera mengumpulkan seluruh organisasi disabilitas, melakukan pendataan, dan mencatat kebutuhan teman-teman yang terdampak,” kata Ketua I ULD-BPBD NTB, Khalid, Rabu, 23 April 2025.
Mereka mendatangi para penyandang disabilitas satu per satu di lokasi pengungsian. Mereka mencatat kondisi, kebutuhan dasar, serta hambatan yang dialami. Setelah itu, mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas ke BPBD dan Dinas Sosial NTB.

“Alhamdulillah, beberapa hari setelah gempa, kami berhasil menyalurkan bantuan seperti tenda, terpal, makanan pokok, hingga kebutuhan bayi. Kami lakukan ini karena kondisi teman-teman di pengungsian sangat memprihatinkan,” terang Khalid.
Ia menambahkan, banyak penyandang disabilitas terpaksa berebut bantuan dengan masyarakat umum. Hal ini menunjukkan pentingnya sistem distribusi yang inklusif dan ramah disabilitas.
Sementara, Fatoni menegaskan bahwa penyandang disabilitas empat kali lebih berisiko menjadi korban bencana dibandingkan masyarakat umum karena berbagai hambatan mobilitas dan komunikasi.
“Kalau tidak ada mitigasi sejak awal, kami akan terdampak lebih parah,” ucap Bajang Toni, sapaannya.
Ia pun menggarisbawahi pentingnya keterlibatan penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana di daerah.
“Oleh karena itu, penting untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam seluruh tahap perencanaan penanggulangan bencana,” tegasnya.
BPBD NTB berkomitmen untuk terus meningkatkan partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam program-program kebencanaan.
Langkah ini sejalan dengan prinsip inklusif dan hak asasi manusia yang menjamin perlindungan setara bagi semua warga negara. (*)