Mataram (NTBSatu) – Hujan deras selama empat jam pada Jumat, 20 Desember 2024, memicu banjir besar di tiga kecamatan di Kabupaten Dompu.
Tingginya intensitas curah hujan membuat sungai-sungai besar seperti Sungai Laju, Silo, Soa, dan Rababaka meluap. Bahkan, membanjiri pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai hingga 2 meter.
Data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu mencatat, sebanyak 3.766 kepala keluarga terdampak banjir.
Kerusakan meliputi dua rumah rusak berat, satu rumah hanyut, dan sebuah jembatan di Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat tidak dapat digunakan. Selain itu, fasilitas pendidikan dan kantor desa juga terendam lumpur, memperparah kondisi darurat.
Korban jiwa dapat dihindari, meskipun dua warga Desa Soritatanga, pasangan suami istri Hadiyah (56) dan Lalu Tusniawan (51), hanyut terseret banjir. Keduanya berhasil selamat dan telah menerima perawatan medis akibat luka robek di tangan.
BPBD Dompu segera mengevakuasi warga dari kawasan berisiko tinggi di Kecamatan Dompu, Woja, dan Pekat. Penduduk yang rumahnya tergenang memilih mengungsi ke fasilitas umum, seperti masjid, sekolah, dan gedung serba guna milik pemerintah daerah.
Selain evakuasi, BPBD mendistribusikan makanan siap saji ke daerah terdampak. “Koordinasi intensif dengan TNI, Polri, serta perangkat kecamatan dan desa untuk memastikan keamanan warga,” kata Kalak BPBD Dompu, H. Tajuddin, Sabtu, 21 Desember 2024.
BPBD mengidentifikasi sejumlah kebutuhan utama warga terdampak, termasuk makanan siap saji, selimut, dan peralatan pembersihan pasca banjir.
Sementara itu, banjir yang kini berangsur surut mendorong masyarakat memulai pembersihan rumah masing-masing.
BPBD meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah NTB. (*)