Lombok (NTBSatu) – Masyarakat Lombok Timur belum lama ini heboh oleh sejumlah video unggahan di Facebook terkait kondisi pengelolaan pariwisata Sembalun.
Pada video berdurasi 21 detik itu, seorang wisatawan perempuan menyoroti mirisnya kondisi pengelolaan pariwisata Sembalun.
Ia mengatakan wilayah Sembalun memiliki bentang alam pegunungan yang menakjubkan. Namun pada satu sisi tidak ada perhatian serius kepada sampah.
“Sembalun ini kotor luar biasa,” ucap wisatawan tersebut mengutip Lombok Kita, Jumat, 18 Oktober 2024.
Wisatawan tersebut menyebut lingkungan salah satu destinasi wisata itu jorok akibat banyaknya sampah berserakan.
“Sembalun keren, tapi sayang jorok,” ucapnya dengan nada panjang.
Menjawab komentar itu, pegiat wisata Lombok Timur, Maat Adnan, mengatakan pengelola tempat wisata tidak boleh menyalahkan pengunjung, sebab mereka membayar.
Menurutnya, pengelola wisata wajib menyediakan petugas khusus yang menangani persoalan sampah.
“Terkait sampah ini, siapa yang membawa sampah, yang pastinya pengunjung membawa sampah. Makanya kewajiban pengelola wisata di Sembalun wajib untuk menyiapkan tempat sampah,” ucapnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Yogi Birrul Walid Sugandi, mengatakan masalah sampah ini mencerminkan tantangan pariwisata di seluruh dunia hadapi. Terlebih di negara berkembang.
Yogi menekankan pentingnya sistem pengelolaan sampah yang efektif di kawasan wisata. Sistem yang ada harus lima kali lipat lebih baik dibandingkan desa non-pariwisata.
Menurutnya, kebijakan di tingkat desa harus semakin kuat terkait pengelolaan sampah.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman,” ujar Yogi.
