HEADLINE NEWSLombok Utara

Belasan Sapi Mati di Gili Meno Dampak Krisis Air, Warga: Terpaksa Minum Air Asin

Mataram (NTBSatu) – Krisis air bersih di Gili Meno Lombok Utara, mulai berdampak pada krisis pangan. Ternak warga jadi korban. Sedikitnya 12 ekor Sapi mati akibat nenggak air laut. Belum termasuk Kambing.

Sejak operasional PT BAL berhenti, kisruh instalasi air yang tak berujung sejak satu tahun terakhir. Krisis air sudah berlangsung enam bulan.

Masuknya investasi PT TCN kerja sama dengan PDAM KLU menjabat penolakan warga, karena dikhawatirkan merusak ekosistem laut.

IKLAN

Krisis air berdampak pada ternak Sapi dan Kambing yang kekurangan air bersih. “Bahkan tidak ada sama sekali air tawar yang tersedia untuk minuman ternak,” kata Muhammad Saing kepada NTBSatu.

Muhammad Saing menggantungkan hidupnya dari beternak. Namun sejak krisis air, 12 ekor sapi termasuk miliknya mati sia sia.

“Sejak tidak ada air tawar, sudah 12 yang mati. Sebagian sapi saya,” kata Saing di temui di Gili Meno.

Dugaan Saing, ternak mati bukan hanya akibat kekurangan air tawar, tapi konsumsi air asin yang bersumber dari sumur sumur tradisional.

Krisis Air Bersih di Gili Meno
Beberapa ekor sapi yang masih hidup di Gili Meno. Foto: Haris Al Kindi

Air asin diperkirakan mengandung air laut dari pantai yang jaraknya dekat dengan pemukiman warga.

Para peternak tidak punya pilihan selain mengatasi dahaga ternak dengan air asin. “Dulu pas masih ada PT BAL, sehari kami kasi minum sapi satu ember. Sekarang sudah ndak ada air bersih, terpaksa kita kasi minum air asin. Ini yang bikin sapi kurus. Lama kelamaan mati,” kata Saing.

Puluhan ekor ternak sebagian masih bisa diselamatkan, namun lambat laun terpaksa dijual murah. Saing bersama peternak lainnya, September lalu menjual 10 ekor sapi seharga 50 juta.

Padahal idealnya harga sapi normal Rp80 juta untuk 10 ekor.

Warga berharap situasi ini segera pulih. Pemda Lombok Utara segera memfasilitasi air bersih.

“Tapi catatan kami, jangan sampai air bersih yang dihadirkan, merusak lingkungan,” tegas Kadus Gili Meno, Masrun. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button