Mataram (NTBSatu) – Pengusutan kematian Nurul Izzati, santriwati Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat terus berjalan di Mapolresta Mataram. Total saksi yang telah polisi periksa sekitar 50 orang.
“Kami tetap profesional, pemeriksaan masih terus berlanjut. Sekarang lebih dari 50 (saksi, red),” kata Kapolresta Mataram, Kombes Pol Ariefaldi Warganegara beberapa waktu lalu.
Kapolresta mengaku, telah mengetahui gambaran umum hasil autopsi jenazah santriwati asal Ende Nusa Tenggara Timur itu dari RS Bhayangkara. Namun, ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran pihak rumah sakit belum menyerahkannya secara tertulis.
“Ada beberapa hal unsur laboratorium dan lain sebagainya. Autopsi bukan hanya sekedar blak-blak begitu saja,” ujar Ariefaldi.
Ariefaldi memastikan pengusutan kematian santriwati Ponpes Al Aziziyah tetap berjalan secara profesional. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polresta Mataram siap bertindak secara aturan jika menemukan ada indikasi penganiayaan terhadap wafatnya Nurul Izzati.
Gedung Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polresta Mataram. Foto: Zulhaq Armansyah
Menyinggung soal proses penyidikan yang sedang berjalan, Ariefaldi enggan berkomentar banyak.
“Itu teknis sekali. Nanti bisa dijelaskan kalau memang semua sudah bisa kami buktikan dengan alat bukti,” tegasnya.
Baca juga: Polresta Mataram Usut Meninggalnya Santriwati Ponpes Al Aziziyah
Pengusutan Kematian Nurul Izzati, Polisi Periksa Ponpes Al Aziziyah
Sebelumnya, kepolisian telah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi dari Ponpes Al Aziziyah. Antara lain, Kepala Sekolah MTS, beberapa santriwati, dan tenaga kesehatan pondok pesantren.
“Kami panggil 14 orang, tapi yang hadir hanya 12 orang. Namun, kami periksa delapan orang, karena penyidik kebetulan ada agenda lain,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusua Utama pada Rabu, 17 Juli 2024.
Selain kepala sekolah, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak juga memeriksa satu orang dokter dari tenaga kesehatan pondok pesantren Al Aziziyah. Para santriwati yang menjalani pemeriksaan di Polresta Mataram pun mendapatkan pendampingan dari pekerja sosial.
Sebagai informasi, Nurul Izzati meninggal dunia pada Sabtu, 29 Juni 2024 pagi di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur. Jenazah almarhumah itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Mataram untuk menjalani autopsi.
Meski penyebab kematian Nurul belum pasti, tapi keluarga menduga kuat jika korban mengalami penganiayaan di tempatnya menuntut ilmu. Hal itu setelah keluarga melihat korban mengalami luka-luka di beberapa anggota tubuhnya.