PM Timor Leste Xanana Gusmao Bertemu Sri Sultan HB X, Belajar Sejarah dan Kekhasan Yogyakarta
Jakarta (NTBSatu) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Xanana Gusmao di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Pertemuan perdana ini berlangsung hangat dan penuh keakraban. Xanana menyampaikan ketertarikannya, untuk mempelajari sejarah DIY secara langsung dari Sri Sultan.
Sri Sultan menyampaikan apresiasi atas kedatangan Xanana ke Yogyakarta. Ia berharap, pertemuan ini dapat memperkuat hubungan dan saling pemahaman di antara kedua negara.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran beliau. Saya kira, dalam kesempatan ini kita sama-sama belajar juga untuk bisa memahami kondisi antarbangsa, antarnegara untuk bisa lebih saling menghargai,” ujar Sri Sultan, melansir laman resmi Pemda DIY, Selasa, 9 Desember 2025.
Meskipun hingga kini belum ada kerja sama formal, Sri Sultan menaruh perhatian khusus terhadap banyaknya pelajar asal Timor Leste yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
“Harapan saya, bagaimana masa depan anak-anak dari Timor Leste yang sudah banyak belajar di Jogja, khususnya di bidang pendidikan. Semoga hubungan ini tetap bisa terjalin dengan baik,” tambah Sri Sultan.
Apresiasi Masih Banyak Sawah di Yogyakarta
PM Timor Lester, Xanana Gusmao menegaskan, kunjungannya ke DIY bukan untuk agenda kerja sama. Melainkan semata-mata sebagai kunjungan silaturahmi dan kesempatan untuk mempelajari sejarah dan kekhasan Yogyakarta.
Ia juga menyampaikan, sejak lama ingin berkunjung ke Yogyakarta karena kedekatannya dengan Candi Borobudur.
“Kehormatan besar bagi saya karena ini pertama kali saya bisa ke Yogyakarta. Kehormatan besar sekali karena dengan Sri Sultan kita bisa bicara dan saya bisa mengerti dan tahu perbedaan unik yang ada di Indonesia. Saya berterima kasih sudah ada kesempatan untuk diajari sejarah Indonesia dan Yogyakarta,” ungkap Xanana.
Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti yang turut mendampingi Sri Sultan menuturkan, pertemuan berlangsung cair dan penuh apresiasi. Salah satu hal yang menarik perhatian Xanana adalah keberlanjutan area persawahan di DIY.
“Beliau tadi cerita juga ketika mau landing (mendarat, red), ‘mana ini kotanya, kok hanya sawah-sawah saja’. Tetapi setelah perjalanan sampai ke sini beliau mengapresiasi sawah itu masih banyak dan bertahan,” jelasnya.
Ni Made juga membuka kemungkinan, peluang kerja sama antara DIY dan Timor Leste dapat berkembang di masa mendatang.
“Ke depan mungkin akan ada untuk bisa kerja sama antara Timor Leste dengan Jogja. Tetapi saat ini kita masih bisa saling mendalami. Ini baru awal, mengetahui lebih jauh tentang sejarah,” katanya. (*)



