Capai 75 Persen, Suspek TBC di Lombok Timur Tertinggi di NTB
Lombok Timur (NTBSatu) – Penemuan suspek Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Lombok Timur pada 2025 mencapai 75,7 persen, dan menempatkan daerah ini sebagai wilayah dengan temuan suspek tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah daerah memeriksa masyarakat di seluruh kecamatan, untuk memperkuat deteksi dini dan mencegah penyebaran TBC secara lebih luas.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Aries Fahrozi menjelaskan, angka tersebut bukan jumlah penderita TBC, melainkan orang yang memiliki gejala atau riwayat kontak erat dengan pasien positif.
Ia menegaskan, setiap suspek harus melalui pemeriksaan lanjutan sebelum dinyatakan sebagai pasien TBC. “Itu hanya angka terduga atau suspek, belum tentu terkena TBC,” tegasnya, Jumat, 14 November 2025.
Dari target penemuan 3.303 kasus, petugas kesehatan menemukan 1.863 kasus positif TBC pada 2025, jumlah yang lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
Aries memaparkan, tingginya angka temuan berkaitan erat dengan jumlah penduduk Lombok Timur yang terbesar di NTB. Ia memastikan, seluruh pasien positif telah menjalani terapi dengan tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 90 persen.
Pihaknya memperkuat upaya pencegahan melalui investigasi kontak terhadap warga yang tinggal, atau beraktivitas dekat dengan pasien positif TBC.
“Yang sudah kontak erat dengan orang yang positif TBC, maka kita berikan obat terapi atau TPT supaya bakteri yang masuk pada tubuhnya tidak dapat berkembang baik,” jelasnya.
Gejala awal TBC antara lain batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, serta hilangnya nafsu makan. Warga yang menunjukkan gejala tersebut dan memiliki riwayat kontak erat langsung, masuk kategori suspek dan wajib menjalani pemeriksaan.
“TBC ini penularannya lewat udara seperti batuk dan bersin. Maka orang sekitarnya harus kita periksa,” tegas Aries.
Ia menambahkan, pasien TBC berpeluang besar sembuh total apabila mengikuti pengobatan secara teratur dan tepat waktu. (*)



