Proyek Rp19 Miliar Jalan Lenangguar – Lunyuk Dikebut, Jadi Poros Ekonomi Sumbawa Selatan
						Sumbawa Besar (NTBSatu) – Perbaikan ruas jalan provinsi Lenangguar – Lunyuk di Kabupaten Sumbawa terus dikebut. Proyek yang menelan anggaran lebih dari Rp19 miliar dari APBD Provinsi NTB Tahun Anggaran 2025 itu, diharapkan selesai tepat waktu agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Tokoh masyarakat Sumbawa, Nurdin Ranggabarani meninjau langsung lokasi proyek bersama Ahmad Adam Mad Marga dan M. Haris pada Minggu, 2 November 2025. Mereka melintasi sejumlah titik longsor di jalur vital tersebut, yang kini sedang dalam proses perbaikan oleh PT. Amar Jaya Pratama Group.
“Kami berharap jalan poros vital Lenangguar – Lunyuk ini bisa selesai tepat waktu. Jalan ini urat nadi ekonomi wilayah selatan Sumbawa. Kalau jalannya baik, distribusi barang dan jasa akan lancar,” kata Nurdin kepada NTBSatu melalui pesan WhatsApp, Senin, 3 November 2025.
Ruas jalan Lenangguar – Lunyuk membentang sepanjang 60 kilometer, dan menjadi akses utama penghubung Sumbawa Besar dengan kecamatan-kecamatan di wilayah Selatan. Bahkan, tembus hingga perbatasan Kabupaten Sumbawa Barat.
Kondisi geografis berupa tebing dan perbukitan membuat kawasan ini kerap dilanda longsor saat musim hujan, hingga memutus akses antarwilayah. Karena itu, proyek ini difokuskan pada titik-titik kritis yang rawan longsor.
Mantan Kepala Desa Lantung, M. Haris, SH., juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTB. “Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur Haji Lalu Iqbal atas perhatian dan bantuan perbaikan jalan Lunyuk – Sumbawa. Mudah-mudahan cepat selesai,” ujarnya.
Permudah Akses Distribusi Bahan Pokok dan Hasil Pertanian

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa, Muhammad Sofyan menjelaskan, penanganan ruas jalan Lenangguar – Lunyuk merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi NTB.
“Penanganan jalan Lenangguar – Lunyuk saat ini sedang berlangsung, terutama di titik-titik kritis. Kami tidak bisa melakukan intervensi langsung karena itu kewenangan provinsi. Tapi kami berkoordinasi dan meneruskan laporan masyarakat ke Balai Jalan,” kata Sofyan kepada NTBSatu melalui telpon WhatsApp, Senin, 3 November 2025.
Sofyan menegaskan, ruas Lenangguar – Lunyuk merupakan akses utama menuju wilayah Lenangguar yang kondisinya rawan longsor karena topografi yang berbukit dan curam. Karena itu, penanganannya perlu lebih serius untuk menjamin kelancaran akses masyarakat.
Menurut Sofyan, keberadaan jalan Lenangguar – Lunyuk sangat strategis bagi perekonomian dan ketahanan pangan daerah. Jalur ini menjadi satu-satunya akses distribusi bahan pokok dan hasil pertanian, dari wilayah Selatan menuju pusat kota.
“Jalan ini vital untuk mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian. Kami ingin penanganannya serius karena kondisi topografinya rawan longsor,” tegasnya. (*)
				
					
  


