DPRD Kota Mataram Dorong Pemkot Percepat Digitalisasi Retribusi Parkir
Mataram (NTBSatu) – DPRD Kota Mataram menyoroti, kebocoran penerimaan dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum. Meski jumlah titik parkir terus bertambah, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini dinilai masih jauh dari target.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Ahmad Azhari Gufron mengungkapkan, hingga 28 Oktober 2025, realisasi retribusi parkir baru mencapai 46,33 persen. Menurutnya, angka ini terlalu rendah mengingat potensi yang besar dari aktivitas parkir di wilayah perkotaan.
“Realisasi retribusi parkir baru 46,33 persen, belum sampai separuh dari target. Ini menunjukkan pengelolaannya belum optimal,” tegasnya, Jumat, 31 Oktober 2025.
Ia menilai, sistem pemungutan parkir yang masih manual dan berbasis tunai menjadi sumber utama kebocoran PAD. Proses pembayaran antara pengguna jasa dan juru parkir yang tidak tercatat secara elektronik rawan penyimpangan dan sulit terawasi.
“Prinsipnya, kalau uang masih bertemu tangan, pasti bocor,” tegas Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram, I Wayan Wardana.
Selain itu, DPRD Kota Mataram juga menilai penerapan sistem non-tunai dengan QRIS belum berjalan efektif. Banyak juru parkir (jukir) yang belum memiliki perangkat memadai atau pemahaman teknologi yang cukup. Sehingga, sistem digitalisasi belum menyentuh akar persoalan di lapangan.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji menegaskan, perlu langkah konkret pemerintah untuk melakukan digitalisasi penuh pada sistem retribusi parkir.
Ia mengusulkan, agar pembayaran parkir melalui kartu elektronik (e-money) yang pengelolaannya langsung bersama pihak perbankan.
“Digitalisasi parkir harus menyeluruh. Bukan sekadar QRIS, tapi sistem e-parkir dengan kartu elektronik yang langsung terhubung ke rekening Pemkot. Jadi setiap transaksi tercatat otomatis tanpa campur tangan petugas,” jelasnya.
Menurutnya, sistem e-parkir tidak hanya menutup celah kebocoran. Tetapi juga akan meningkatkan efisiensi dan akurasi data penerimaan, serta memperkuat pengawasan di lapangan.
Tanggapan Pemkot Mataram
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Mataram menyatakan, tetap berkomitmen memperkuat sektor parkir sebagai salah satu sumber utama PAD.
Hingga September 2025, Dinas Perhubungan Kota Mataram telah menambah 47 titik parkir baru di lokasi strategis seperti pertokoan, kafe, dan pusat perbelanjaan, sehingga total titik parkir resmi kini mencapai 799 titik dengan 992 juru parkir aktif.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin mengakui, sistem digitalisasi parkir memang tengah disiapkan dan kini masih dalam tahap kajian bersama pihak perbankan.
“Langkah digitalisasi ini sedang dibahas agar ke depan sistem pemungutan parkir bisa lebih transparan dan efisien, serta mengurangi potensi kebocoran,” ujarnya. (*)



