BERITA NASIONAL

Berawal dari Candaan, Kata Galgah Akhirnya Masuk KBBI

Mataram (NTBSatu) – Bahasa Indonesia kembali berkembang lewat pengaruh media sosial. Kata ‘galgah’ kini memperoleh pengakuan resmi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, setelah populer di TikTok.

Istilah ini pertama kali muncul dalam unggahan akun TikTok @bungareyzaa pada 11 Mei lalu. Dalam videonya, Bunga menyampaikan, selama ini belum ada lawan kata untuk ‘haus’.

“Kan lawan kata lapar itu kenyang. Nah, haus tuh belum ada. Jadi kalau mau minum nggak? Nggak dulu, udah galgah. Galgah tuh kayak udah segar gitu tenggorokan,” ujar Bunga dalam videonya yang kini sudah ditonton ratusan ribu kali.

Unggahan itu menarik perhatian warganet, banyak yang merasa istilah ‘galgah’ terdengar alami dan mudah dalam pengucapan. Dalam waktu singkat, kata ini muncul di berbagai komentar, meme, dan percakapan harian. Tren tersebut menjadikan ‘galgah’ sebagai istilah viral yang merambah berbagai platform media sosial.

Makna Galgah dalam KBBI

Keberhasilan ‘galgah’ menembus Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menandai bagaimana bahasa terus berkembang mengikuti budaya digital. Berdasarkan laman resmi KBBI kata ini memiliki arti, “(a) (sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga”.

Makna tersebut menjawab keresahan Bunga dalam videonya tentang belum adanya kata yang menjadi lawan dari ‘haus’. Kini, pengguna bahasa Indonesia dapat memakai ‘galgah’ untuk menggambarkan rasa segar setelah minum air.

Lawan Kata Haus: Palum dan Galgah

Sebelum ‘galgah’ menjadi sorotan, sebenarnya sudah ada kata ‘palum’ yang memiliki arti serupa. Berdasarkan KBBI VI Daring, ‘palum’ berarti “sudah puas minum; hilang rasa haus”. Contoh penggunaannya, “kondisi palum membuat anak lebih tenang.”

Kata ‘palum’ berasal dari bahasa Pakpak, salah satu rumpun bahasa Batak, dan tercantum sejak 2024. Redaksi KBBI memasukkan kata tersebut berdasarkan Kamus Pakpak, Indonesia karya Tindi Radja Manik yang terbit pada tahun 2002.

Kehadiran ‘palum’ dan ‘galgah’ menambah kekayaan kosakata Bahasa Indonesia, terutama untuk menggambarkan kondisi setelah minum. Dua kata ini menunjukkan bagaimana bahasa daerah dan bahasa gaul di sosial media sama-sama berkontribusi terhadap perkembangan bahasa nasional.

Proses Sebuah Kata Masuk ke KBBI

Badan Bahasa memiliki prosedur ketat sebelum menambahkan kosakata baru ke KBBI. Sebuah kata harus memenuhi sejumlah kriteria seperti:

  • memiliki makna yang unik dan belum pernah ada sebelumnya;
  • mudah diucapkan serta terdengar alami;
  • sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia;
  • berkonotasi positif;
  • dan sering digunakan secara luas.

Kata ‘galgah’ memenuhi semua unsur tersebut. Istilah ini muncul dari kebiasaan komunikasi di media sosial, memiliki makna baru yang jelas, dan terasa alami bagi penutur bahasa Indonesia. (*)

Berita Terkait

Back to top button