Sumbawa

Jumlah Penduduk Miskin di Sumbawa Turun 48 Ribu Jiwa per Oktober 2025

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa mencatat, jumlah penduduk miskin mencapai 245.570 jiwa atau 75.532 Kepala Keluarga (KK) per Oktober 2025. Angka ini turun 48.254 jiwa dibandingkan Desember tahun lalu.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, Syarifah mengatakan, tren ini menunjukkan perbaikan kesejahteraan masyarakat Sumbawa.

“Per Oktober tahun ini angka kemiskinan turun signifikan, dari 107.833 KK menjadi 75.532 KK,” ujarnya, Senin, 27 Oktober 2025.

Menurutnya, data tersebut merupakan gambaran riil kondisi kemiskinan di Sumbawa. Pihaknya mengompilasi data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

“Data ini yang seharusnya digunakan pemerintah sebagai acuan agar bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

Syarifah menyebut, dari hasil pemetaan, beberapa kecamatan masih menjadi penyumbang tertinggi angka kemiskinan di Sumbawa. Di antaranya, Utan, Alas, Sumbawa, Labuhan Badas, Plampang, Labangka, dan Lunyuk.

Menurut Syarifah, wilayah-wilayah tersebut akan menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Kami sudah memetakan zona-zona kemiskinan untuk ditangani secara bertahap, terutama bagi penduduk rentan miskin,” katanya.

Program Bantuan Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menyiapkan berbagai program untuk membantu keluarga miskin. Yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari APBN dan APBD, serta BLT dan bantuan sosial lainnya.

“Semua keluarga miskin sudah tercakup dalam data program bansos pemerintah. Harapannya, mereka bisa segera keluar dari kategori miskin,” jelasnya.

Berdasarkan pendataan Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, kategori desil 1 (kemiskinan ekstrem) tercatat 22.487 KK atau 72.871 jiwa. Sedangkan, desil 2 mencakup 14.313 KK (48.645 jiwa) dan desil 3 sebanyak 12.987 KK (42.553 jiwa).

Sementara penduduk rentan miskin berada di desil 4 dan 5, masing-masing 12.828 KK (41.317 jiwa) dan 12.917 KK (40.184 jiwa).

“Pemerintah akan berusaha menjaga dan membantu penduduk di desil 4 dan 5 ini, agar tidak jatuh ke dalam kategori miskin ekstrem,” tegas Syarifah.

Untuk memastikan keakuratan data dan menekan potensi salah sasaran bantuan, pihaknya meminta desa melakukan verifikasi lapangan terhadap penerima bantuan sosial.

“Pendamping PKH yang tersebar di 24 Kecamatan Sumbawa hanya sekitar 80 pendamping. Karena itu, peran pemerintah desa sangat penting untuk memastikan penerima bantuan benar-benar layak atau tepat sasaran,” ujar Syarifah. (*)

Berita Terkait

Back to top button