Pemerintahan

Pemprov NTB Ajukan Pembangunan 100 SPPG, Pastikan MBG Sasar Daerah Terpencil

Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB, mengajukan pembangunan 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke Badan Gizi Nasional (BGN).

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi NTB, Ahsanul Khalik mengatakan, adapun pengajuan 100 SPPG tersebut di luar target pembangunan 623 SPPG di NTB.

Sebanyak 100 SPPG tersebut akan berada di daerah-daerah terpencil. Sehingga, program MBG cakupannya bisa merata dan menjangkau seluruh wilayah.

Misalnya, di Gili Tramena, daerah pinggiran Sekotong untuk menjangkaunya harus naik ke bukit. Serta, beberapa daerah di Pulau Sumbawa.

“Fokus pembangunan SPPG ini untuk daerah-daerah terpencil. Daerah terpencil ini daerah yang memang sulit dijangkau oleh kendaraan, karena letak geografis yang memang sulit,” kata AKA, sapaan Ahsanul Khalik, Rabu, 15 Oktober 2025.

Mantan Kepala Dinas Sosial NTB ini menyebutkan, pengajuan 100 SPPG sudah berproses, sekarang tinggal menunggu keputusan Kepala BGN, Dadan Hindayana.

“Walapun nanti dia satu dapur hanya melayani 41 penerima manfaat. Tetapi memang itu tidak bisa dipenuhi oleh SPPG yang murni,” ujar Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial dan Kemasyarakatan ini.

Ia menjelaskan, pembangunan SPPG atau dapur MBG di daerah terpencil itu bisa mitra BGN, yayasan, perusahaan atau investor lakukan. Kemudian, BGN akan menyewa selama empat tahun ke depan.

“Sementara yang mengelola dapurnya nanti bukan dari mitra yang membangun, tetapi masyarakat,” ujarnya.

Target Penerima Manfaat MBG di Daerah Terpencil

Target sasaran penerima manfaat untuk SPPG di daerah terpencil tidak harus 3.000 orang. Kata AKA, bergantung pada jumlah penerima manfaat di daerah tersebut.

“Penerima manfaat itu nanti ada siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui serta balita. Walapun jumlahnya mungkin hanya 41 orang di lokasi terpencil itu,” ungkapnya.

Sebagai informasi, jumlah SPPG yang sudah beroperasi di NTB sebanyak 349 unit. Terbanyak di Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

“Masih ada 252 sedang dalam proses persiapan. Sehingga kita berharap sampai akhir 2025 ini 623 SPPG yang memang ditargetkan di NTB bisa terpenuhi semua,” jelas AKA.

Jumlah sasaran yang menerima manfaat di NTB hingga 13 Oktober 2025, sebanyak 1.041 juta jiwa atau sekitar 61,7 persen dari target 1.085 juta orang. “Baik itu ibu hamil, ibu menyusui, Balita dan anak sekolah tingkatan SD, SMP dan SMA,” ujarnya. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button