Mataram (NTBSatu) – Polda NTB melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Mandalika Rinjani 2025 dalam rangka pengamanan MotoGP di Sirkuit Mandalika, tanggal 3 – 5 Oktober 2025. Kegiatan Apel tersebut berlangsung di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Rabu, 24 September 2025.
Kapolda NTB, Irjen Pol. Hadi Gunawan, S.H., S.I.K., memimpin langsung apel tersebut. Hadir juga Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yusron Hadi.
Irjen Pol. Hari menegaskan, kepercayaan dunia kepada NTB sebagai tuan rumah MotoGP bukan sekadar hadiah, melainkan amanat besar.
Menurutnya, MotoGP tidak hanya sekadar ajang olahraga otomotif. Tetapi juga momentum strategis untuk mempromosikan pariwisata, investasi, serta citra Indonesia sebagai tuan rumah yang aman, tertib, dan berkelas dunia.
“Pengamanan yang maksimal, terintegrasi, dan profesional adalah harga mati. Tidak boleh lengah. Ini adalah bentuk nyata sinergi lintas sektoral antara TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan demi terwujudnya kamtibmas yang kondusif sepanjang event berlangsung,” tegas Kapolda.
Irjen Pol. Hadi Gunawan menargetkan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025 berjalan dengan prinsip zero insiden dan zero accident, sehingga tidak ada yang mencederai penonton maupun pembalap.
Ia juga menekankan, tantangan pengamanan bersifat multidimensi. Mulai dari kriminalitas, ancaman terorisme, hingga pengendalian kerumunan massa. Untuk itu, seluruh aparat diminta menjunjung tinggi sinergitas dan mengesampingkan ego sektoral.
“Koordinasi dan komunikasi harus berjalan dengan baik. Laksanakan tugas secara profesional dan humanis. Aparat harus tegas dan disiplin, tetapi tetap ramah dan memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Selain itu, aparat pengamanan juga diingatkan agar menguasai prosedur, memahami jalur evakuasi, memetakan potensi kerawanan, serta menjaga kesehatan fisik demi kesiapan penuh saat bertugas.
Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP pada 3–5 Oktober 2025, ribuan penonton dari berbagai daerah bahkan mancanegara dipastikan hadir menyaksikan para pembalap kelas dunia di Sirkuit Mandalika. (*)
