Pariwisata NTB Tak Goyah Meski Ada Travel Warning

Mataram (NTBSatu) – Ramainya isu travel warning dari sejumlah negara tidak menyurutkan gairah pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB). Baik di Kota Mataram maupun kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, kondisi pariwisata dinilai tetap aman dan nyaman bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra, mengatakan, destinasi wisata di Mataram relatif kondusif dan tidak terdampak aksi demonstrasi yang sempat terjadi di beberapa daerah.
“Alhamdulillah, pariwisata kita masih aman. Wisatawan tidak perlu khawatir datang ke Lombok,” ujarnya, Minggu, 7 September 2025.
Menurut Cahya, mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Mataram adalah wisatawan domestik kemudian wisatawan luar negeri yang mayoritas berasal Australia dan Eropa.
Ia berharap situasi nasional segera pulih agar kepercayaan wisatawan semakin meningkat.
Tanggapan Asosias Hotel di Mataram
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Hotel Mataram, I Made Adiyasa Kurniawan. Ia mengakui adanya travel warning dari beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Namun, dampaknya di Mataram nyaris tidak terasa karena dominasi kunjungan masih berasal dari wisatawan domestik.
“Paling hanya ada penundaan, bukan pembatalan. Banyak tamu dari Surabaya dan Jakarta yang tetap memesan kamar tanpa menarik DP,” katanya.
Di sisi lain, industri perhotelan justru mendapat angin segar dengan ditunjuknya Mataram sebagai tuan rumah kejuaraan Muay Thai tingkat nasional. Agenda ini mendongkrak okupansi hotel sekaligus memperkuat optimisme pelaku usaha wisata.
Sementara di kawasan Senggigi, Lombok Barat, tingkat okupansi hotel bahkan bertahan tinggi di angka 85–90 persen.
Ketua Asosiasi Hotel Senggigi, Ketut Murtajaya, memastikan aktivitas perhotelan berjalan normal meski demonstrasi sempat marak di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya kisruh pembakaran gedung DPRD Provinsi NTB yang sempat viral sebelumnya.
“Wisatawan paham, demonstrasi tidak menyasar destinasi wisata. Mereka tetap merasa nyaman, bahkan menganggap ini hal biasa seperti di negara mereka,” jelas Ketut, yang juga General Manager Holiday Resort Senggigi.
Ia menambahkan, pelaku wisata tetap mewaspadai potensi dampak jika situasi keamanan nasional memburuk.
Karena itu, ia menekankan pentingnya jaminan keamanan di bandara, pelabuhan, dan destinasi utama agar kepercayaan wisatawan tetap terjaga.
Melihat okupansi hotel yang stabil dan dukungan pemerintah daerah, pelaku wisata optimistis pariwisata NTB tetap tumbuh positif.
“Kuncinya menjaga kondusifitas. Selama aman, Lombok dan NTB akan tetap menjadi pilihan utama wisatawan,” pungkas Ketut. (*)