Mahasiswa KKN PMD Unram Desa Bentek 2025 Dorong Pemberdayaan Ekonomi Warga Lewat Produk Lokal dan Literasi Digital

Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) Desa Bentek 2025, sukses menggelar program kerja utama bertajuk “Sosialisasi Produk dan Literasi Digital: Pemberdayaan Potensi Lokal melalui Inovasi dan Teknologi”.
Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Desa Bentek, untuk mengenal lebih dekat potensi desa yang dapat menjadi produk unggulan bernilai ekonomi. Yakni, tepung ubi (Umora) dan selai mete (Mentara).
Pengolahan kedua produk ini langsung dari komoditi asli desa, ubi jalar yang tersebar di setiap dusun. Kemudian, buah mete yang melimpah di Dusun San Baro. Pengolahan tersebut sekaligus menjadi wujud nyata ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.
Ketua KKN PMD UNRAM Desa Bentek 2025, Aditya Rahmatdiyansyah menjelaskan, tepung ubi memiliki manfaat yang tak kalah dari tepung terigu. Terutama bagi masyarakat yang menjalani program diet.
“Sementara itu, harapannya selai mete menjadi ikon oleh-oleh khas Desa Bentek yang mampu mendorong peningkatan pendapatan warga,” ungkapnya, Senin, 4 Agustus 2025.
Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada tim KKN PMD Unram 2025.
“Produk tepung ubi dan selai mete karya adik-adik KKN Unram dapat menjadi sumber penambah mata pencaharian. Karena bahan dasarnya berasal dari komoditi Desa Bentek dan diharapkan pengolahannya terus dilanjutkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Sosialisasi

Pada sesi pembukaan, mahasiswa KKN PMD mempersembahkan dengan penuh antusias dua produk unggulan Desa Bentek, tepung ubi dan selai mete. Mereka menjelaskan secara gamblang mulai dari proses pengolahan, keistimewaan gizi, hingga cita rasa khas yang membanggakan warisan lokal Desa Bentek.
Selain pengenalan produk, kegiatan ini juga menghadirkan sosialisasi literasi digital. Mulai dari pembuatan konten visual kreatif, strategi pemasaran melalui Instagram, Facebook, TikTok, dan WhatsApp Business, serta pemahaman pentingnya legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB).
Workshop interaktif memungkinkan peserta untuk langsung mempraktikkan pembuatan materi promosi dan simulasi pengurusan izin usaha.
Acara ditutup dengan sesi mencpba pancake dari tepung ubi dengan selai mete, yang disambut antusias oleh peserta. Kemudian, penyerahan sertifikat apresiasi kepada pemateri sebagai simbol dukungan terhadap keberlanjutan program.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi Desa Bentek menuju kemandirian ekonomi yang berdaya saing di era digital. (*)