ADVERTORIALPendidikan

Mahasiswa KKN PMD Unram Desa Rarang Tekan Ketergantung Bahan Kimia di Sektor Pertanian Lewat Inovasi Pestisida Nabati Tembakau

Mataram (NTBSatu) – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) di Desa Rarang, Lombok Timur, berhasil mengembangkan inovasi pertanian berbasis kearifan lokal, yakni pestisida nabati berbahan dasar tembakau (Nicotiana tabacum).

Inovasi ini sebagai langkah signifikan menuju praktik pertanian berkelanjutan yang lebih aman bagi manusia dan lingkungan sekitar. Terlebih lagi, kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang penggunaan pestisida kimia sintetis.

Adapun manfaat kandungan alami nikotin sebagai insektisida alami pestisida nabati tersebut, dikembangkan dari daun tembakau yang diekstrak menggunakan teknik perendaman dalam pelarut alami. Tanpa melibatkan senyawa kimia berbahaya.

Daun tembakau mengandung nikotin, senyawa alkaloid yang secara ilmiah terbukti memiliki efek neurotoksik terhadap serangga pengganggu tanaman. Yakni seperti kutu daun, ulat grayak, wereng cokelat, dan thrips. Proses pembuatannya cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh petani secara mandiri.

Tim KKN PMD Unram Desa Rarang 2025 menggunakan teknik ekstraksi dengan air sebagai pelarut. Daun tembakau kering direndam dengan air di wadah tertutup, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Lalu, disaring dan ekstrak tembakau tersebut dilarutkan sesuai dosis sebelum pengaplikasiannya pada tanaman.

IKLAN

Hasil uji coba lapangan di lahan hortikultura menunjukkan, pestisida tembakau mampu menekan populasi hama hingga kurang lebih 80-85 persen. Hasil tersebut dalam jangka waktu 6 jam setelah pengaplikasian pestisida pada tanaman tersebut. Tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman atau makhluk hidup non target.

Solusi Lokal untuk Tantangan Global

Penyerahan Plakat Sosialisasi KKN PMD Unram Desa Rarang 2025
Dosen Pembimbing Lapangan, Prof. Didi S. Agustawijaya (batik kiri) bersama mahasiswa KKN PMD Unram menyerahkan plakat kepada narasumber kegiatan. Foto: Dok KKN PMD Unram Desa Rarang 2025

Inovasi ini lahir dari keprihatinan terhadap masifnya penggunaan pestisida kimia yang tidak hanya memicu resistensi hama. Tetapi juga mencemari lingkungan, menurunkan kualitas tanah, serta membahayakan kesehatan petani dan konsumen.

“Desa Rarang merupakan salah satu penghasil tembakau di wilayah Lombok Timur, namun mayoritas hasil panen diarahkan untuk industri rokok. Padahal, limbah tembakau kualitas rendah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pestisida nabati yang ramah lingkungan,” jelas Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Rarang, Salihun, SP.

Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti tembakau, pestisida nabati ini sekaligus menjadi solusi ekonomis bagi petani kecil yang selama ini terbebani biaya tinggi pembelian pestisida pabrikan.

“Kami ingin inovasi ini tidak berhenti di saat ini saja. Target kami adalah membentuk model pertanian terintegrasi berbasis pestisida nabati yang bisa direplikasi di berbagai daerah,” tambah salah satu anggota KKN PMD Unram Desa Rarang 2025, Elya Novtria Auliya.

IKLAN

Tantangan dan Harapan

Meski menjanjikan, pengembangan pestisida nabati dari tembakau juga menghadapi tantangan. Mulai dari standarisasi formulasi, legalitas izin edar, hingga edukasi petani mengenai dosis dan cara aplikasi yang tepat.

Namun, dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan komunitas petani, inovasi ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam perubahan paradigma pertanian Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan. (*)

Berita Terkait

Back to top button