ADVERTORIALPendidikan

Mahasiswa Unram Dorong Pertanian Organik di Desa Embung Raja Lewat Inovasi MOL

Lombok Timur (NTBSatu) – Sebanyak sepuluh mahasiswa Universitas Mataram (Unram) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat di Desa Embung Raja, Kecamatan Terara, Lombok Timur, mulai 8 Juli hingga 21 Agustus 2025.

Mereka mengusung program unggulan pembuatan dan pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) berbasis bahan organik lokal, sebagai upaya mendukung pertanian organik.

Desa Embung Raja, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani padi dan tembakau, masih bergantung pada pupuk dan pestisida kimia.

Kondisi ini dinilai berpotensi merusak kesuburan tanah dan lingkungan jika tidak diimbangi dengan solusi yang ramah lingkungan. Di sisi lain, limbah organik rumah tangga seperti air cucian beras, buah busuk, dan sisa sayuran belum warga manfaatkan secara optimal.

“Kami ingin membantu masyarakat beralih ke praktik pertanian yang lebih sehat. Sekaligus mengolah limbah organik menjadi pupuk hayati cair yang bermanfaat,” ujar Ketua KKN PMD Unram Desa Embung Raja 2025, Muhamad Ridho Athaa Anryaf,

IKLAN

Kelompok KKN PMD Desa Embung Raja 2025 ini terdiri dari Muhamad Ridho Athaa Anryaf, Dara Aulia Safitri, Malika Cahyani Maulidia. Kemudian, Meyliya Puspita, Novita Wirana, Dhea Septina Rizki, Andreas Arya Yudistira Prastyo.

Lalu, Baiq Amanda Sukmana, Dea Fitri Suci Andayani, dan Gery Pahlevi Ramadhan, dengan bimbingan Prof. Dr. Ir. I Wayan Sutresna, MP. Mereka berasal dari berbagai fakultas dan program studi, membawa keahlian yang beragam untuk mendukung keberhasilan program.

Program Kerja KKN PMD Unram Desa Embung Raja 2025

Kegiatan Mahasiswa KKN PMD Unram Desa Embung Raja 2025
Kegiatan pelatihan pembuatan MOL oleh mahasiswa KKN PMD Unram 2025 di Desa Embung Raja, Lombok Timur. Foto: Dok KKN PMD Unram Desa Embung Raja 2025

Program kerja utama meliputi sosialisasi pertanian organik, pelatihan pembuatan MOL, serta penanaman tanaman organik sebagai demplot percontohan.

Pembuatan MOL sendiri melalui fermentasi bahan organik lokal seperti air kelapa, buah busuk, dan air cucian beras, yang mengandung mikroba bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menekan penggunaan pupuk kimia.

Selain program utama, tim KKN juga akan melaksanakan berbagai kegiatan tambahan. Di antaranya, senam sehat, penyuluhan anti bullying, gotong royong, penanaman bibit buah, hingga pelepasan bibit ikan.

IKLAN

Harapannya, kegiatan ini dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian desa.

Dosen pembimbing lapangan, Prof. Dr. Ir. I Wayan Sutresna, MP., menyampaikan dukungannya terhadap program ini.

“Teknologi tepat guna seperti MOL bisa menjadi solusi praktis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Jika masyarakat bisa memproduksinya sendiri, ini akan berdampak besar pada lingkungan dan ekonomi desa,” jelasnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Embung Raja dapat menjadi contoh penerapan pertanian organik berbasis pemberdayaan masyarakat, sekaligus mendorong terwujudnya desa yang mandiri secara ekologis dan ekonomis. (*)

Berita Terkait

Back to top button