ADVERTORIALEkonomi BisnisLombok Tengah

Semangat Gaspol, Bisnis Kaos di Kawasan Sirkuit Mandalika Raup Rp10 Juta per Hari

Mataram (NTBSatu) – Kawasan Mandalika yang kini menjadi pusat perhatian dunia.

Berkat pembangunan sirkuit internasional yang sebentar lagi menggelar MotoGP.

Event akbar otomotif dunia ini, turut memacu pertumbuhan ekonomi lokal.

Sepanjang Jalan Raya Kuta Mandalika, puluhan kios kecil menjajakan berbagai produk fesyen khas Lombok.

Mulai dari kaos sablon bertema Mandalika, tas, topi, pernak-pernik hingga kain tradisional. 

IKLAN

Menjadi primadona wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu produk yang banyak dibeli adalah kaos sablonan dengan desain modern dan kekinian.

Menampilkan panorama serta kontur bertemakan pariwisata Kuta Mandalika.

Eni, pengusaha lokal asal Praya Timur yang memulai bisnis sejak Juni 2024.

Menyewa tanah strategis di Kuta Mandalika selama empat tahun dengan nilai kontrak Rp150 juta.

IKLAN

Ia mengoperasikan kios semi permanen yang buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 11 malam, dengan dukungan dua tenaga kerja.

Wisatawan asing memilih milih kaos dan berbagai jenis pernak pernik di salah satu lapak di kawasan Mandalika, Minggu 10 Agustus 2025. Foto: Sita Saraswati

“Produk kaos dengan desain khas Mandalika dan Lombok sangat diminati, terutama oleh wisatawan asing,” ujar Eni, Pemilik Luna Art Shop ini pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Produk ini menjadi primadona wisatawan, dengan harga yang dibanderol mulai dari Rp150 ribu hingga Rp300 ribu per baju.

Bukan hanya wisatawan lokal, tetapi juga turis dari Brazil, Australia, bahkan Prancis, membeli souvenir di kiosnya.

Salah satu pembeli, Anisa, wisatawan dari Yogyakarta, mengaku sangat terkesan dengan desain kaos yang menurutnya otentik dan penuh makna sebagai kenang-kenangan.

“Iya, bahannya bagus, motifnya juga lucu dan nggak norak,” ujarnya.

Adapun Simone dan Brigitte, pasangan backpacker asal Prancis, memilih membeli kaos ini karena praktis dan nyaman dipakai.

 “Kami bawa baju sedikit, jadi kaos ini ringan dan gampang dipakai sehari-hari. Desainnya lucu dan unik, kami suka sekali,” kata mereka.

Dari segi omzet, toko Eni bisa menghasilkan Rp3-5 juta setiap hari.

Berbagai jenis kain tenun khas Sasak di salah satu lapak UMKM di kawasan Mandalika. Foto: Sita Saraswati

Berharap event besar terus berlanjut

Saat high season (Juni, Juli Agustus) atau event besar seperti MotoGP yang rutin digelar oleh ITDC, omzetnya bisa melonjak sampai Rp10 juta per hari.

Eni pun berharap penyelenggaraan event-event besar di kawasan sirkuit Mandalika terus berlanjut dan semakin sering digelar.

“MotoGP dan event internasional lainnya membawa dampak besar bagi kami pelaku usaha lokal. Semakin banyak event, semakin banyak wisatawan, dan otomatis meningkatkan omzet kami,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button