Film Animasi Merah Putih One For All Kena Hujat, Warganet Bandingkan dengan Jumbo

Kritik Warganet
Meskipun mengusung pesan persatuan, reaksi warganet justru banyak bernada negatif. Komentar pedas mengkritik kualitas visual, penempatan karakter dalam poster, hingga inkonsistensi pencahayaan dan warna.
“Font-nya mengerikan, penempatan karakter di poster ngasal, shadow dan grading-nya gak konsisten. Posternya jujur sama banget, maaf ya gak ada maknanya. Ini baru poster sih, untuk filmnya jujur belum ada niat untuk nonton. Tolong dipelajari lagi teknis pembuatan poster film yang lebih menarik,” kritik akun @cavnhagn.
“Duh padahal studio animasi banyak loh. Sakit banget gue lihatnya, nonton trailernya saja gak kuat bagaimana mau nonton full sejam bisa muntah kayanya gue,” tambah akun @dievico_ditroya.
Beberapa netizen juga membandingkan kualitasnya dengan animasi film Jumbo yang berhasil menembus 10 juta penonton, serta serial Sopo Jarwo yang mereka nilai lebih baik.
“Bingung mau komen apa, jangankan sama film Jumbo, sama Keluarga Somad aja sudah kalah grafiknya,” komentar akun @tazzz9.
“Seperti biasa bawa embel-embel karya anak bangsa tapi kualitasnya dibawah rata-rata. Bagusan Sopo Jarwo ketimbang ini,” tulis akun @505hndiii.
Dengan sorotan tajam dari publik, film ini terancam kehilangan minat penonton sebelum resmi tayang. Namun, sebagian pihak menilai kehadiran film Merah Putih One For All tetap menjadi upaya positif untuk menghadirkan animasi nasional bertema kebangsaan, meski kualitas teknisnya menuai perdebatan. (*)