BERITA NASIONAL

Viral, Penyanyi Lagu Rohani Jadi LGBT Setelah Trauma Masa Kecil

Mataram (NTBSatu) – Seorang penyanyi dan penulis lagu rohani, Jason Irwan, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah membagikan kisah kelam masa kecilnya yang berdampak besar pada identitas seksualnya.

Melalui kanal YouTube Melaney Ricardo, Jason mengungkapkan, sempat menjadi bagian dari komunitas LGBT akibat trauma mendalam saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dalam kesaksian emosional tersebut, Jason menegaskan, tujuannya menceritakan pengalaman ini bukan untuk mencari perhatian. Melainkan sebagai bentuk dukungan bagi mereka yang mungkin memiliki latar belakang serupa dan belum berani mencari bantuan.

Jason mengisahkan, ia awalnya adalah seorang heteroseksual. Namun, sebuah peristiwa kekerasan seksual yang ia alami di masa kecil mengubah arah hidupnya.

IKLAN

Peristiwa tragis itu terjadi ketika ia sedang dalam pengasuhan neneknya, karena orang tuanya harus bekerja hingga malam hari. Ia menjadi korban pelecehan oleh sekelompok tukang becak di lingkungannya.

“Saya waktu SD karena Mama, Papa miskin, keduanya cari duit pulang malem saya dititipin di rumah nenek. Saya pergi sama Kuku (tante) mancing, saya pulang sendirian sore bawa ember sama pancingan sama ikan. Ada tukang becak lagi mandi 3 orang telanjang bulat. Saya ditarik kerahnya, singkat cerita saya dilecehkan sampai berdarah, sakitnya minta ampun,” curhatnya dalam video unggahan Youtube Melaney Ricardo, dikutip Rabu, 11 Juni 2025.

Lebih dari sekadar pelecehan, Jason juga menerima ancaman serius dari salah satunya yang membuatnya bungkam selama bertahun-tahun. Ketakutan akan keselamatan orang tuanya membuat ia memendam peristiwa tersebut sendirian.

IKLAN

“Yang ketiga, saya cuma dikasih belati (ditodongkan ke leher) ‘kalo lo bilang ama Emak Bapak lu gue bunuh lu’. Kan saya tinggal di Sunda, tinggal di Banten di Rangkasbitung, jadi ada ketakutan luar biasa di tahun 90an, takut Mama Papa saya kenapa-kenapa,” ungkapnya.

Punya Beban Psikologis Berat

Akibat trauma yang tak tersalurkan, Jason tumbuh dengan beban psikologis berat. Ia mengalami kesulitan belajar, kehilangan semangat, dan mulai menjauh dari interaksi sosial.

Namun, titik balik hidupnya terjadi ketika ia mulai mengenal Tuhan Yesus saat duduk di bangku SMP.

IKLAN

Menurut Jason, pengalaman traumatis membuatnya lebih mudah membangun ikatan emosional dengan sesama jenis, terutama mereka yang menunjukkan perhatian dan empati. Hal itu perlahan mengubah orientasi seksualnya.

“Nah, awalnya belum jadi (gay), tiba-tiba muncul laki-laki. Ternyata orang trauma itu munculnya dengan yang setipe (jenis kelamin) yang memberikan perhatian, bantu ngerjain PR, diperhatiin, lama-lama jadi (homoseksual),” ungkapnya.

Meski begitu, Jason menegaskan, saat itu ia belum terlibat dalam hubungan seksual. Namun, perubahan preferensi mulai ia sadari sejak SMA, meski bingung dan tidak tahu harus bercerita kepada siapa.

“Tapi saya belum jatuh ke seks, dosa. Saya udah mulai merasa aneh ‘kok gua gak suka cewek lagi ya?’. Butuh cerita tapi saya gak tau harus cerita ke mana,” ungkapnya

Beruntung, kehidupan Jason kini berangsur membaik. Ia mengaku telah keluar dari lingkungan LGBT berkat ketulusan istrinya, Hetty Wijaya. (*)

Berita Terkait

Back to top button