70 Persen JCH NTB Mengidap Penyakit Saat Berangkat Haji, Satu Meninggal Dunia di Madinah

Mataram (NTBSatu) – Sinyal bahaya bagi penyelenggaraan haji 2025 dari Embarkasi Lombok. Sekitar 70 persen jemaah calon haji (JCH) asal NTB berangkat dalam kondisi berisiko tinggi (risti) secara kesehatan.
Satu di antaranya bernama Padilah Bin Sulaiman. Ia meninggal dunia di Madinah usai mengalami batuk darah hebat akibat Tuberkulosis (TB) aktif.
Padilah merupakan JCH asal Lombok Timur yang tergabung dalam kloter 4. Ia sempat menjalani perawatan di RS King Fadh Madinah sebelum meninggal dunia pada 9 Mei pukul 10.40 WAS.
“Beliau diketahui sedang menjalani pengobatan TB saat berangkat. Informasi dari rumah sakit menyebutkan penyebab kematian karena batuk darah,” ujar dr Khairul Yamin dari Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Mataram, Sabtu, 10 Mei 2025 malam.
Kematian Padilah menambah daftar jemaah dari NTB yang tak bisa menunaikan ibadah haji hingga tuntas.
Sebelumnya, dua JCH lainnya meninggal dunia di RSUD Provinsi NTB bahkan sebelum sempat terbang ke Tanah Suci.
Selain itu, empat jemaah masih menjalani perawatan di RSUD NTB, dan satu orang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa karena mengalami gangguan kejiwaan.
Angka Risiko Tinggi Mengejutkan
Dari 8 kloter yang sudah berangkat dengan total 3.116 jemaah, sebanyak 69,96 persen tergolong risti.
Rinciannya, 47 orang risti berat, 87 orang risti sedang, 141 orang risti ringan, dan hanya 118 orang tidak risti.
Angka ini mengindikasikan urgensi penyaringan dan pemantauan kesehatan yang lebih ketat sejak dari daerah asal.
Apalagi perjalanan haji dikenal berat secara fisik dan mental, dengan paparan suhu ekstrem dan kepadatan luar biasa di lokasi-lokasi ibadah. (*)