Mataram (NTBSatu) – Harga Bitcoin (BTC) hari ini kembali mencatatkan pencapaian bersejarah dengan menembus batas psikologis US$100.000. Level yang terakhir kali tercapai pada akhir Januari 2025.
Dalam 24 jam terakhir, nilai Bitcoin melonjak signifikan dari US$97.200 hingga mencapai puncak harian sebesar US$103.969. Artinya mengalami kenaikan sekitar 5%.
Selama 30 hari terakhir, Bitcoin (BTC) mengalami tren kenaikan yang signifikan dengan lonjakan harga lebih dari 35%, mencerminkan pulihnya kepercayaan investor terhadap aset kripto ini.
Seiring dengan kenaikan tersebut, volume perdagangan harian Bitcoin juga mencatat peningkatan tajam, menembus angka US$67 miliar. Lonjakan volume ini menandakan adanya arus masuk modal baru dari investor global.
Hingga saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin telah mencapai angka mengesankan sebesar US$2,04 triliun, memperkuat posisinya sebagai aset digital dengan kapitalisasi tertinggi.
Kenaikan harga Bitcoin turut berdampak pada altcoin utama, termasuk Ether (ETH) yang kembali ke kisaran US$2.200 setelah mencatat peningkatan sebesar 20% dalam satu hari. Token lain seperti XRP, BNB, dan Solana juga menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 8%, 4%, dan 10%.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global kini meningkat sebesar 6%, mencapai US$3,2 triliun. Sementara itu, Indeks Fear & Greed menunjukkan angka 73 dari 100, menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi “greed” atau optimisme tinggi dari investor.
Pengaruh lonjakan
Lonjakan harga Bitcoin ini dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve Amerika Serikat yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5%.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa meskipun inflasi menunjukkan penurunan signifikan, nilainya masih diatas target jangka panjang sebesar 2%.
Selain kebijakan moneter, situasi geopolitik dan perkembangan hubungan dagang internasional turut memainkan peran penting dalam menguatkan sentimen investor. Pemerintah AS dilaporkan sedang dalam tahap akhir negosiasi dagang dengan Inggris.
Tak hanya itu, sejumlah pernyataan publik dari Presiden Donald Trump dan anggota kabinet Gedung Putih juga memberi sinyal positif terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang besar dengan negara-negara mitra strategis.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebutkan bahwa akan segera mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan negara yang Ia sebut sebagai mitra yang sangat dihormati.
Selain melakukan kesepakatan dagang dengan Inggris, AS juga menjadwalkan pertemuan dengan Pejabat Tiongkok di Swiss pada 10 Mei. (*)