Daerah NTBINTERNASIONAL

Politisi Muda asal NTB Ungkap Isu Strategis di KTT Islam-Budha Summit di Kamboja

Jakarta (NTBSatu) – Pengusaha sekaligus politisi muda asal NTB, Busfi Arusagara terpilih mewakili Pemuda Islam Indonesia. Perhelatan berlangsung Kamis, 27 Februari 2025 di Kamboja.

Ia hadir sebagai utusan Pimpinan Pusat AMPG Partai Golkar. Mengikuti perhelatan akbar, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam – Budha yang merupakan kerjasama Pemerintah Kamboja dengan Liga Muslim Dunia.

Sebuah momentum penting dan bersejarah dalam memperkuat harmoni hubungan antar agama, perdamaian global, dan dialog lintas keyakinan.

Pada KTT Islam-Budha ini, hadir seluruh perwakilan anak muda Muslim dan Budha seluruh dunia. Mereka membahas isu – isu strategis antar umat beragama dan menghasilkan 4 (empat) pilar yang fokus utama.

Di antaranya, penguatan kelembagaan dialog lintas agama, pengembangan program pertukaran pemuda lintas agama.

IKLAN

Peluang Jejaring Pemuda Islam

Foto bersama peserta negara lain dalam acara KTT Islam – Budha di Kamboja. Foto: dok Pribadi

Selain itu, peningkatan kerjasama antar negara dan pemberdayaan komunitas agama.

“Sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya mewakili Indonesia dalam salah satu pertemuan bergengsi dan penting di KTT Islam-Budha ini,” ungkap Busfi kepada NTBSatu, Rabu 5 Maret 2025.

Kebanggaannya semakin menguat, karena keterlibatannya itu membawa bendera Pengurus Pusat AMPG Partai Golkar.

Ia menambahkan, keterlibatan dalam pertemuan besar dunia seperti KTT Islam – Budha menjadi bentuk dukungan terhadap inisiatif. Hal ini dapat membangun persatuan dan mempererat hubungan antarumat beragama di dunia.

“Ajang KTT Islam – Budha tentunya memberikan makna tersendiri untuk memperluas jaringan pemuda Islam,” tandas pemuda kelahiran Kota Mataram ini.

“Ini sekaligus menginspirasi berbagai kerjasama antar negara di bidang keagamaan dalam menjaga perdamaian dunia dan kerjasama di bidang – bidang yang lain,” tambahnya.

Selain itu, pemuda NTB yang akrab dengan sapaan Busfi ini mengungkapkan, Pemuda Muslim Indonesia harus mampu memberikan warna untuk menyampaikan pesan.

Bahwa Islam, khususnya di Indonesia pemeluknya adalah cinta damai, inklusif dan memiliki toleransi terhadap umat agama lainnya.

Hal ini sebagai bentuk pengejawantahan Islam adalah agama rahmatallil’alamin.

“Keikutsertaan kami dalam KTT Islam – Budha tentu menjadi spirit dalam merumuskan program – program dalam mengandeng pemuda lintas agama untuk berkolaborasi dalam pemberdayaan agama sebagai fungsi kontrol moral bangsa,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button