Hukrim

Kasus Dikbud NTB Banyak Diusut APH, Aidy Furqan: Saya juga Pusing

Mataram (NTBSatu) – Kasus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, banyak diusut Aparat Penegak Hukum (APH). Selain di Polresta Mataram, kasus juga bergulir di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.

“Saya juga pusing,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqan usai menjalani pemeriksaan di Polresta Mataram, Senin, 13 Januari 2025.

Ia mengaku sudah ada proses evaluasi di internal dinas. Hasilnya, sambung Aidy, akan ada tahapan kinerja dan mekanisme yang lebih bagus dari sebelumnya.

“Hasil evaluasi kedua, akan ada tahapan kerja dan mekanisme yang lebih baguslah,” akunya.

Aidy Furqan merespons singkat dugaan keterlibatannya, dalam dugaan pungli dilakukan Kabid SMK, Ahmad Muslim.

No comment deh. Karena saya ndak ngalamin itu,” tepisnya.

Menyinggung apakah ada desakan atau dorongan dari pejabat Pemprov NTB, agar ia meminta sejumlah fee terhadap sejumlah proyek dana alokasi khusus (DAK), Aidy membantahnya.

“Ga ada. Ga ada. Tugas kita sudah selesai,” ujarnya.

Penuhi Panggilan Polresta Mataram

Aidy menghadiri pemeriksaan terkait kasus Kabid SMK Dinas Dikbud NTB, Ahmad Muslim yang kini menjadi tersangka dugaan Pungli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik salah satu SMK di Kota Mataram.

Ia mendatangi Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polresta Mataram dan menjalani pemeriksaan selama beberapa jam. Pantauan NTBSatu, Aidy keluar sekitar pukul 14.15 Wita.

“Sebagi warga negara yang baik, patuh sama aturan hukum. Memenuhi panggilan dari polresta Mataram hari ini. Sekaligus minta maaf karena tanggal 6 tidak bisa hadir,” katanya siang ini.

Aidy mengaku menjalani pemeriksaan selama lima jam. Penyidik kepolisian mencecarnya dengan puluhan pertanyaan terkait dengan kasus yang menyeret Ahmad Muslim.

“Lima jam memenuhi undangan untuk dimintai informasi terkait peristiwa yang terjadi di Dikbud,” ucapnya.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili melalui Kanit Tipikor, Iptu I Komang Wilandra membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. Aidy memberikan keterangan dalam kapasitasnya sebagai pengguna anggaran (PA).

Pemeriksaan ini berkaitan dengan operasi tangkap tangan Polresta Mataram pada Desember 2024 lalu.

“Yang bersangkutan kita mintai keterangan sekitar 25 pertanyaan,” ucapnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button