Jakarta (NTBSatu) – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), telah memutus kontrak Shin Tae-Yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyampikan pengumuman ini secara langsung dalam konferensi pers, Senin, 6 Januari 2025.
Erick menyebut, pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut bukan terjadi secara tiba-tiba. Apalagi karena tidak tembus semifinal Piala AFF 2024.
“Dinamika ini cukup kompleks, kalau saja waktu itu (saat kalah lawan China) langsung kita ambil keputusan, itu terkesan buat gaduh. Karenanya waktu kurang lebih dua bulan setelah kalah dari China itu sudah tepat dan langsung kita umumkan,” jelas Erick.
STY Asuh Timnas 5 Tahun
Sebagai informasi, STY diboyong PSSI saat kepemimpinan Mochamad Iriawan pada akhir Desember 2019 lalu. Ketika itu, namanya menjadi pusat perhatian usai membawa Korea Selatan tampil impresif di Piala Dunia 2018.
Pada debut pertamanya, STY membawa Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Thailand dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2020, 3 Juni 2021.
Setelah diberhentikan PSSI awal Januari 2025 ini, STY terhitung mengasuh skuad Garuda selama 5 tahun. Hal tersebut memposisikannya sebagai pelatih Timnas Indonesia terlama kedua, setelah Antun Pogacnik yang pernah memimpin selama 10 tahun (1954-1964).
Selain itu, jumlah pelatih yang pernah melatih skuad Garuda berjumlah 39 orang, termasuk STY. Sebab, ada beberapa pelatih yang pernah melatih Timnas lebih dari satu kali.
Mengutip laman Kompas.com, Selasa, 7 Januari 2025, berikut adalah daftar pelatih Timnas Indonesia dari sebelum dan pasca reformasi:
Pelatih Timnas Indonesia di era pra reformasi dimulai dari Choo Seng Quee 1951-1953; Antun Pogacnik 1954-1964; Ernest Alberth Mangindaan 1966-1970. Kemudian, Endang Witarsa 1970, 1972-1973, dan 1981; Djamiaat Dalhar 1971-1972; Wiel Coerver 1975-1976 dan 1979.
Selanjutnya, Suwardi Arland 1977; Marek Janota 1979; Frans van Balkom 1980; Harry Tjong 1980-1981 dan 1985; Bernd Fischer 1981; Iswadi Idris 1983. Lalu, M Basri 1983 dan 1989; Sinyo Aliandoe 1985; Bertje Matulapelwa 1986-1988; Anatoly Polosin 1990-1992 dan 1994; Danurwindo 1992 dan 1996; Ivan Toplak 1992-1993; Romano Matte 1995; dan Henk Wullems 1997.
Kepelatihan pasca reformasi mulai pada era Rusdy Bahalwan 1998; Bernard Schumm 1999; Nandar Iskandar 1999-2000; Dananjaya (caretaker) 2000. Kemudian, Benny Dollo 2001, 2008-2010, 2015; Ivan Venkov Kolev 2002-2004 dan 2007; Peter White 2004-2007; Alfred Riedl 2010, 2014, dan 2016.
Selanjutnya, Wim Rijsbergen 2011; Aji Santoso 2012; Nil Maizar 2012-2013; Luis Manuel Blanco 2013; Rahmad Darmawan 2013; Jacksen F Tiago 2013; Pieter Huistra: 2015. Lalu, Luis Milla 2017-2018; Bima Sakti (caretaker): 2018; Simon McMenemy 2018; dan Shin Tae-Yong 2019-2025. (*)