Mataram (NTBSatu) – Sebagai bagian dari Kontestasi Pilkada 2024, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana turut menyoroti rendahnya partisipasi pemilih.
Berdasarkan data Desk Pilkada Pemerintah Kota Mataram, partisipasi pemilih di Ibu Kota Provinsi NTB ini hanya 63,71 persen.
Dari 320.604 Daftar Pemilih Tetap (DPT), suara yang masuk ke desk Pilkada Kota Mataram sebanyak 204.261 suara.
Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan Pilkada Kota Mataram 2020 lalu, yakni 198.257 suara atau 65,61 persen tingkat partisipasi.
Menurutnya, rasa jenuh di antara para pemilih, penyelenggara pemilu dan partai politik karena menjalani Pemilu Nasional dan Pilkada pada tahun yang sama.
“Kami juga menyayangkan hal itu terjadi. Karena ini tentu mempengaruhi legitimasi pemerintahan. Namun, kami cukup memaklumi. Hal ini terjadi lantaran masyarakat jenuh akan peristiwa politik yang begitu intens,” ucapnya, Selasa, 3 Desember 2024.
Salah satu yang menjadi atensi rendahnya partisipasi pemilih ialah adanya pola yang berubah. Contohnya, penggabungan TPS dan kendala pendistribusian undangan memilih.
Selain itu, banyaknya warga yang tidak menyalurkan hak suaranya alias Golput, menunjukkan perlunya upaya yang lebih keras dari penyelenggara pemilu dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
Namun, Mohan bersyukur kondusifitas pada Pilkada 2024 tetap terjaga dan masyarakat menyalurkan hak pilih dengan baik.
“Kami berterimakasih gelaran ini sudah selesai. Terkait kekurangan maupun kendala pada penyelenggaraannya akan dievaluasi bersama. Tetapi yang jelas, masyarakat sudah memberikan hak konstitusi mereka, dan ini hasilnya,” pungkas Mohan. (*)