ADVERTORIALDiskominfotik NTB

Potensi Sektor Tambang Pulau Sumbawa, Sejahtera Bersama dengan Kolaborasi

Mataram (NTBSatu) – Pemkab Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar Seminar Potensi dan Strategis Pemanfaatan Pendapatan Sektor Tambang di Pulau Sumbawa. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Astoria Mataram, Kamis, 14 November 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi yang membuka kegiatan, mengapresiasi dan mendorong dua kabupaten ini melakukan kolaborasi dengan korporasi. Serta, masyarakat agar manfaat kekayaan alam menyejahterakan semua pihak.

Sementara Pjs Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM., menekankan, kolaborasi pada sektor tambang ini sebagai langkah maju.

“Ini saatnya collaboration (kerja bersama), bukan lagi cooperation (kerja sama). Agar perusahaan tetap untung, masyarakat sejahtera dan pemerintah tetap dapat melaksanakan program-programnya untuk masyarakat,” tegas Doktor Najam. 

Ia mengatakan, selama berlangsungnya operasional tambang menjelang 2030, penguatan community development sudah berjalan. Sehingga pentingnya memadukan nilai-nilai perusahaan tetap berjaya. Serta, pemerintah tetap berperan dan masyarakat sejahtera harus terjadi. 

Kemudian, Pjs Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah mengatakan, momentum kedua kabupaten duduk bersama dan serius membahas transformasi serta pengembangan sumber daya.

Hal ini sangat penting dengan membahas aspek kerja sama masyarakat secara sosial dan budaya. Kemudian, potensi ekonomi maupun isu lingkungan pasca berakhirnya tambang Batu Hijau pada 2030 dan dibukanya blok-blok pertambangan baru pulau Sumbawa. 

“Kami berharap kita semua dapat membangun konsesus terkait ekosistem penambangan dan kepentingan kepentingan masyarakat dan daerah”, ujarnya. 

Potensi Pertambangan Mineral NTB

Potensi pertambangan mineral di NTB cukup besar. Dinas ESDM NTB pada 2023 mencatat, Pemprov NTB memiliki lebih dari 222 IUP Batuan dan Bukan Logam Provinsi. Dengan IUP yang melaksanakan good mining practice

Tambang Batu Hijau Sumbawa memiliki cadangan emas sebanyak 2,7 juta ton. Serta, setidaknya ada 60 lokasi potensi mineral logam yang tersebar, di 23 Kawasan Andalan (KA) Pulau Lombok dan 25 lokasi di Pulau Sumbawa.

Kemudian, di Pulau Lombok tersebar di dua lokasi di Kabupaten Lombok Timur, 6 lokasi di Kabupaten Lombok Tengah dan 15 lokasi di Kabupaten Lombok Barat.

Sementara di Pulau Sumbawa tersebar 11 lokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, 14 lokasi di Kabupaten Sumbawa. Lalu, 5 lokasi di Kabupaten Dompu serta 7 lokasi di Kabupaten Bima.

NTB memiliki potensi mineral khususnya mineral logam yang melimpah. Sehingga, menimbulkan minat investasi baik dari penanam modal asing maupun dalam negeri.

Wilayah pertambangan di KA Sumbawa, luasnya 564.700 Ha. Luas wilayah pertambangan tersebut 38,36 persen dari luas daratan Pulau Sumbawa.

Di wilayah tersebut terdiri atas 564.650 Ha Wilayah Usaha Pertambangan dan 50 Ha Wilayah Pertambangan Rakyat. Sedangkan, untuk KA Bima terdapat 269.100 Ha untuk wilayah pertambangan, luasnya 18,28 persen dari luas daratan Pulau Sumbawa. 

Di kawasan Bima hanya ada WUP seluas 269.100 Ha. Potensi mineral logam di NTB yang di minati investor, yakni emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu). Kemudian, mangan (Mn), pasir besi dan bijih besi (Fe) dan timah hitam (Pb).  (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button