Daerah NTB

Semeru dan Lewotobi Erupsi, Ahli Geologi Minta Warga Waspadai Rinjani

Mataram (NTBSatu) – Gunung Semeru dan Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi dalam beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah Gunung Rinjani juga akan mengalami hal serupa. Apalagi, Indonesia berada di wilayah ring of fire atau cicin api yang memungkin antar gunung saling mempengaruhi.

Merespons hal itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi (IAG) NTB, Kusnadi mengatakan, setiap gunung berapi memiliki dapur magma tersendiri. Sehingga, tidak secara langsung saling memengaruhi.

Menyoal status Gunung Rinjani, ia menyebutkan, puncak tertinggi di NTB itu masih berada pada level waspada.

“Status itu sudah dari lama dan belum turun ataupun naik,” ungkap Kusnadi kepada NTBSatu, Rabu, 13 November 2024 petang.

Ia pun menyarankan kepada seluruh masyarakat dan pendaki, agar tidak melakukan aktivitas. Terutama, berkemah dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Gunung Baru Jari. Karena, hal itu mengandung risiko.

“Kami khawatir bisa terjadi letusan tiba-tiba yang dapat berdampak pada radius tersebut,” tutup pejabat Dinas ESDM NTB ini.

Sebelumnya, Gunung Semeru dan Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Selasa, 12 November 2024. Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak kawah. Terakhir kali, Gunung Semeru masih berstatus waspada atau memasuki level 2.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas sejauh delapan kilometer dari puncak gunung. Selain itu, petugas mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu di Gunung Semeru.

Sementara itu, dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, sebanyak 30 penerbangan di Bandara Internasional Lombok dibatalkan sejak pagi, 13 November 2024. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button