Daerah NTBHEADLINE NEWS

Lombok Mulai Terpapar Debu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Diminta Pakai Masker

Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, berdasarkan hasil observasi meteorologis, debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT bergerak ke arah Barat hingga Barat Daya.

Pernyataan Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC Darwin) menjelaskan, bahwa sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada tanggal 12 November 2024 pukul 17.30 Wita teramati pada ketinggian hingga 30.000 feet.

Forecaster Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Anggi Dewita menjelaskan, sebaran abu vulkanik tersebut bergerak ke barat dengan kecepatan 15 knot dengan intensitas meningkat.

Hasil observasi VAAC Darwin pukul 21.30 memperlihatkan, sebaran debu vulkanik sudah mencapai wilayah Pulau Lombok pada ketinggian tersebut.

Berdasarkan model cuaca BMKG, angin lapisan atas di wilayah Indonesia cenderung bertiup menuju ke arah barat. Serta, prediksinya arah sebaran debu vulkanik akan terus mengikuti arah angin ke wilayah barat dari lokasi Gunung Lewotobi laki-laki.

“Di wilayah NTB, pengamatan dilakukan secara berkala oleh petugas di beberapa titik untuk melihat apakah debu vulkanik telah turun,” kata Anggi kepada NTBSatu, Rabu, 13 November 2024.

Meskipun hasil pengamatan yang negatif menunjukkan bahwa debu vulkanik belum sampai ke permukaan bumi. Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat beraktifitas di luar ruangan dan memakai masker.

“Selalu mengikuti informasi terkini dari sumber terpercaya, serta meninjau ulang rencana perjalanan terutama bila ingin ke wilayah terdampak,” ungkapnya.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Sebagai informasi, pada tanggal 3 November 2024, terjadi erupsi besar dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Sehingga, statusnya meningkat menjadi di Level IV (Awas) dari yang sebelumnya hanya di Level III (Siaga).

Erupsi yang terjadi disertai lontaran lava pijar dan awan panas ke arah barat dan barat laut. yang menyebar hingga menyebabkan kebakaran di pemukiman warga.

Erupsi lanjutan terjadi pada pukul 01.34 dan 02.24 Wita, dengan kekuatan yang lebih kecil daripada erupsi pertama.

Hingga Selasa, 12 November 2024 kemarin, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih terpantau aktif. Tercatat pada pukul 13.59 Wita terjadi erupsi yang berlangsung selama 7 menit 39 detik. Dengan tinggi kolom erupsi mencapai 5.000 meter, di atas kawah.

Semua permukiman yang masuk dalam radius 9-kilometer dari pusat erupsi gunung, sudah kosong. Selain korban jiwa dan kerugian materiil lainnya, aktifitas dari Gunung Lewotobi Laki-laki ini juga berdampak pada operasional penerbangan.

Bandara Internasional Komodo telah menghentikan kegiatannya sejak Sabtu, 9 November 2024 siang. Layanan penerbangan di sejumlah bandara juga batal sebagai imbas dari letusan Lewotobi Laki-Laki.

Penyebabnya, karena material debu vulkanik dapat merusak komponen pesawat terbang. Sehingga, berbahaya apabila pesawat memaksa untuk terbang maupun ketika sudah berada di ketinggian terbang. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button