Mataram (NTBSatu) – Pasangan calon Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB Nomor Urut 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili FT (Zul-Uhel) dinilai unggul dalam debat kedua yang berlangsung Jumat 8 November 2024 malam.
Communication Specialist Lembaga Survei KedaiKOPI, Rosnindar Prio Eko Rahardjo menilai penampilan duet Zul-Uhel konsisten menguasai panggung.
“Jawaban Zul-Uhel sangat ringan. Mudah dicerna, dan mudah dipahami,” kata Rosi, Sabtu 9 November 2024.
Hal itu menyesuaikan dengan audiens debat yang ditonton beragam segmen masyarakat atau pemilih.
Di sisi lain, debat juga menjadi perhatian Zul-Uhel yang menyasar milenial Gen Z.
Rosi mengatakan, debat dapat mempengaruhi preferensi swing voters untuk menentukan pilihannya.
“Dalam beberapa survei, swing voters didominasi pemilih pemula. Gen Z tidak suka dengan hal-hal yang bersifat ruwet dan rumit,” sebut Rosi.
Di sisi lain, lawan debat yang salah satunya Lalu Muhammad Iqbal atau Paslon Nomor Urut 3 kerap melontarkan data-data.
Menurutnya, penyampaian lawan debat Zul kelewat rumit.
“Setelah dicek itu beberapa masih keliru misalnya soal data kunjungan wisatawan,” urainya.
Di sisi lain, dia menilai Zul yang bersikap fair terhadap Paslon lain dengan tidak menyerang ide dan gagasan.
Hal itu berkebalikan dengan Iqbal yang tampil lebih ofensif dengan mengkritisi kebijakan Zul ataupun Paslon Nomor Urut 1 Sitti Rohmi Djalillah.
“Iqbal terlalu ofensif terutama ke Zul. Kita bisa lihat bagaimana dampaknya jika berkaca debat Pilpres ketika Anies terlalu menyerang Prabowo,” papar Rosi.
Meski demikian, Rosi menyebut Zul merespons dengan bijak.
“Zul tetap bisa menjawab dengan tegas dan bahkan membalikkan pernyataan Iqbal.”
“Sementara Rohmi tampak bisa menguasai materi dan isu-isu debat bahkan mengkritisi program Iqbal sembari mengamini program Zul,” jelas Rosi.
Berdasarkan pantauan dan analisa itu, Rosi menyimpulkan bahwa debat kedua masih menjadi panggung petahana dengan program yang sudah dijalankan.
Dibandingkan dengan calon pendatang baru yang menawarkan gagasan baru tapi tidak disertai dengan rekam jejak empirik.
“Zul-Uhel mampu mengungguli Rohmi-Firin dan apalagi Iqbal-Dinda,” tandas Rosi. (*)