Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram bersinergi dengan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI), menggelar serangkaian acara dalam rangka memperingati bulan kesadaran kanker payudara sedunia.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia Cabang NTB, pemerhati isu kanker, tenaga kesehatan, dan pelajar SMP dan SMA se-Kota Mataram.
Salah satu kegiatannya berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024 di Taman Sangkareang, Kota Mataram yakni senam bersama.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mataram, Tri Budiprayitno menyampaikan, kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum wanita derita. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk menghindari potensi munculnya kanker payudara.
“Sekitar 22 ribu kematian di dunia ini merupakan akibat dari kanker payudara. Maka dari itu, mari ibu-ibu, remaja wanita, tingkatkan kesadaran akan deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri),” ucapnya.
Sementara Ketua PERWOSI Provinsi NTB, Kinnastri Mohan Roliskana mengatakan, bulan kesadaran kanker payudara merupakan momen penting bagi masyarakat dunia bersatu menghentikan kesenjangan perawatan penanganan kanker payudara.
Ia menyebut, dengan melakukan deteksi dini, penderita dapat segera menemukan kanker pada stadium yang lebih dini. Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90 persen.
“Edukasi dan penyuluhan perlu ditingkatkan. Termasuk penekanan pada pentingnya deteksi dini,” imbuhnya.
Kikin -sapaannya- menerangkan, cara untuk mendeteksi dini kanker payudara antara lain dengan SADARI yang dilakukan setiap bulan. SADARI direkomendasikan sejak wanita berusia 20 tahun.
Kemudian, dapat melalui pemeriksaan payudara klinis oleh tenaga kesehatan serta pengujian genetik dan tes biopsi cair.
Di sisi lain, gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya kanker payudara. Gaya hidup sehat tersebut meliputi, mempertahankan berat badan yang sehat, konsumsi makanan sehat, membatasi konsumsi minuman berpengawet, rutin berolahraga, dan tidak merokok.
Tak hanya itu, pihaknya juga menegaskan sebanyak 4000 anggota PERWOSI NTB turut serta melakukan skrining kanker payudara.
“Harapan para anggota tidak hanya melayani dan memeriksakan masyarakat, namun bisa menjaga diri sendiri,” pungkas Kikin. (*)