PemerintahanPolitik

Janji akan Naikkan Insentif Kader Posyandu se NTB, Abah Uhel: Mereka Jangan Lagi Dianaktirikan

Mataram (NTBSatu) – Giliran Calon Wakil Gubernur NTB Suhali FT mendapat pertanyaan dari panelis terkait perhatian pada kesehatan. Pada kesempatan itu, Abah Uhel – sapaannya – komitmen menaikkan insentif bagi Kader Posyandu yang selama ini dianaktirikan.

Sebelumnya, pertanyaan panelis, Pemerintah Pusat sudah mengurangi alokasi kesehatan 5 persen melalui APBN kepada seluruh daerah. Bagaimana Calon Wakil Gubernur NTB menyiapkan strategi?

Bagi Abah Uhel, kesehatan itu adalah layanan dasar bagi masyarakat, sehingga dalam aktualisasinya tidak bisa ditawar tawar.

“Kami itu komitmen paling awal, wujudkan masyarakat yang sehat. Tapi paling penting dari itu, infrastruktur mendukung harus jadi perhatian kita. SDM jadi perhatian,” tegas Uhel.

Tapi ada hal lebih penting menurut Bupati Lombok Tengah dua periode ini, dalam aspek kesehatan harus dibangun partisipasi.

“Sesuai moto kami, bersatu padu menuju NTB Gemilang,” kata Uhel lantang, disambut pekik Zul – Uhel dari para relawan yang hadir di acara debat.
Uhel lantas merinci penjelasannya. Kata bersatu, menurut dia adalah komponen dan elemen masyarakat dilibatkan. Di dalamnya, ada kader posyandu.

Catatan Suhaili, Loteng punya 7.000 Kader Posyandu, sementara se NTB 27.000 kader. Namun pengabdian kader posyandu dipandang sebelah mata. Pengabdiannya tidak diimbangi dengan insentif yang layak.

“Sehingga Zul Uhel menegaskan, kader Posyandu selama ini dilupakan, insentifnya akan dinaikkan. Tidak hanya insentifnya, tapi honornya kita naikkan,” ujar Uhel lantang.

Karena itu, segala aspek pembangunan harus dilakukan secara partisipastif. Pemprov NTB harus didukung kabupaten dan kota sebagai pemilik wilayah.

“Masyarakat tidak akan sehat, tanpa ada dukungan partisipatif,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button