BREAKING NEWSHEADLINE NEWS

3 Kandidat Calon Gubernur NTB Kompak Menolak Renovasi Kantor Gubernur

Mataram (NTBSatu) – Tiga calon Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Dr. Sitti Rohmi Djalilah, dan Dr. Lalu Muhammad Iqbal, kompak sebut renovasi Kantor Gubernur NTB yang sedang berlangsung tidak ada urgensinya atau tidak penting.

Pada acara Denotasi Pemimpin NTB 2024-2029 di Gedung Dome, Universitas Mataram, ketiga calon tersebut kompak mengangkat papan bertuliskan out saat pembawa acara menanyakan perihal renovasi Kantor Gubernur NTB.

Sesi ini merupakan game untuk para kandidat, dengan menjawab pertanyaan dari host tentang pendapat kebijakan dan pembangunan di NTB. Ketiga kandidat hanya mendapat dua pilihan papan jawaban, in dan out.

Begitu juga saat mereka menerima sodoran pertanyaan soal rencana Pemprov NTB era Gita Ariadi untuk melakukan revitaliasi Kantor Gubernur yang menghabiskan anggaran Rp40 Miliar.

“Renovasi Kantor Gubernur NTB?,” tanya pembawa acara. Ketiganya langsung mengangkat papan bertuliskan out.

Potret Kantor Gubernur NTB dalam tahap proses renovasi. Foto: Muhammad Yamin

Bang Zul, sapaan Dr. Zulkieflimansyah mengemukakan alasannya terhadap penolakan itu. Ia mengaku alasannya masih sama dengan sebelumnya.

“Teman-teman pasti sudah tahu lah alasan saya,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 22 Agustus 2024.

Sebagai informasi, Bang Zul menolak renovasi kantor gubernur tersebut karena menilai masih bagus. Apalagi bangunan itu baru selesai perbaikan.

“Ya kalau tentang rencana pemda sekarang memperbaiki kantor Gubernur ya, sebenarnya agak tanggung ya. Karena saya sendiri punya kantor itu sudah bagus. Baru direnovasi lagi (ruangan gubernur, Red),” katanya dulu.

Selain itu, ia menyayangkan penggunaan sebesar Rp40 miliar untuk perbaikan kantor gubernur itu harus mengorbankan program lain seperti beasiswa.

Padahal, program beasiswa menurutnya memiliki dampak yang bagus untuk jangka panjang.

“Jadi kalau alasannya untuk renovasi Rp40 miliar kemudian mengorbankan program lain menurut saya punya impact yang sangat bagus buat jangka panjang seperti beasiswa ya sayang aja,” ujarnya.

Menanyakan hal yang sama kepada Iqbal, ia menjelaskan, dalam rangka penggunaan anggaran harus menggunakan skala prioritas. Lantas ia kembali menanyakan tentang urgensi dari renovasi kantor gubernur tersebut. Pertanyaan intinya apakah itu prioritas?

“Semua itu harus pakai skala prioritas. Apakah tidak ada program lain yang lebih membutuhkan dana itu?,” ujar Iqbal.

Sedang Mulai Proses Pembangunan

Jawaban yang sama juga keluar dari Umi Rohmi, sapaan Dr. Sitti Rohmi Djalilah. Menurutnya, renovasi kantor gubernur yang memakan anggaran puluhan miliar ini tidak terlalu urgent.

“Itu menurut saya sekarang, tapi kita tidak tahu ya 5-10 tahun ke depan seperti apa. Untuk sekarang menurut saya tidak terlalu penting, karena (gedung, red) masih bisa kita pakai. Masih layak,” jelas Umi Rohmi.

Menanyakan mana yang lebih penting antara beasiswa dan renovasi kantor gubernur, Umi Rohmi secara gamblang menyebut lebih penting beasiswa. Sebab, kondisi gedung kantor gubernur sekarang masih layak.

“Beasiswa lah, gedung masih kita pakai, kecuali kalau misalnya ada anggaran besar dari APBD atau memang program nasional atau apa gitu yang tidak mengganggu kebutuhan mendasar,” ungkap Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 itu.

Sementara pantauan NTBSatu di lapangan, proses renovasi kantor gubernur sudah mulai berjalan. Terlihat, para pekerja dan sejumlah alat berat parkir di area Kantor Gubernur NTB.

Plh. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi NTB, Lies Nurkomalasari, target perbaikan kantor gubernur selesai dalam waktu lima bulan, sesuai ketetapan target awal.

“Pengerjaan lebih kurang lima bulan, sesuai rencana awal tidak ada perubahan,” kata Lies beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button