Mataram (NTBSatu) – Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah, Lombok Barat, M. Agnia Ul Ulum terpilih menjadi Imam dan Khatib di UEA atau Uni Emirat Arab.
Ia terpilih bersama 28 orang lain dari berbagai provinsi di Indonesia. Pria yang akrab dipanggil Ulum ini, menjadi satu-satunya warga NTB yang lulus tes. Mulai dari tes administrasi, tes online hingga wawancara langsung.
Ia bercerita, awal mulanya hanya mencoba-coba untuk mendaftar setelah mendengar informasi bahwa Kementerian Agama membuka pendaftaran calon imam dan khatib di UEA.
“Paman saya kasih tahu kalau Kementerian Agama buka pendaftran calon imam, saya ikut coba. Saya sempat kaget, ternyata jumlah pendaftranya hampir 500 orang se-Indonesia,” kata Ulum, Minggu, 21 Juli 2024.
Namun, setelah wawancara tahap pertama dan kedua berupa tes online, yakni tes tulis tentang fiqih, tawjid, bahasa Arab, dan modernisasi beragama (wasatiyah). Ulum terpilih ke tahap berikutnya.
Tahapan terakhir tersebut adalah tes wawancara langsung atau tes lisan oleh beberapa orang dewan juri dari UEA. Tes tersebut melihat kemampuan berbahasa Arab, pendalaman ilmu fiqih, pengetahuan modernisasi agama, membaca kitab gundul, dan hafalan Al-Qur’an 30 juz.
“Alhamdulillah saya berhasil melewati rangkaian tes tersebut,” ungkap pria berumur 23 tahun ini.
Pernah Kuliah di Sudan Enam Semester
Ulum juga menceritakan, tidak mengalami kesulitan saat wawancara langsung. Ia dapat lancar menjalaninya karena telah terbiasa berbicara bahasa Arab.
Sebab, sebelumnya ia pernah berkuliah dan mendapat beasiswa di International University of Africa, Khartoum, Sudan hingga semester enam. Namun, karena terjadi konflik, ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
“Saya di Sudan selama tiga tahun, tapi karena adanya konflik saya meninggalkan Sudan dan melanjutkan kuliah di STIT Al-Aziziyah,” jelasnya.
Dari pengalaman tersebut, ia berpesan kepada seluruh santri yang menggeluti bidang Al-Qur’an untuk tetap semangat dan terus belajar. Sehingga, bisa mengikuti langkah dan kariernya.
Tidak hanya itu, ia juga berterima kasih kepada pengasuh Ponpes Al Aziziyah. Karena telah membimbingnya dalam menuntut ilmu Al-Quran, sejak menjadi santri baru madrasah tsanawiyah pada tahun 2014 lalu.
“Alhamdulih saya senang bisa mewakili NTB sebagai Imam dan Khatib di UEA, terima kasih para guru, terima kasih TGH Fathul Aziz Mustafa atas ilmu doa dan dukungannya selama ini,” tutu Ulum.
Sebagai informasi, program Imam dan Khatib di UEA ini merupakan program tahunan Kementerian Agama sejak 2017. Program tersebut merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama Indonesia dan UEA.