Daerah NTB

Daftar 8 Kecamatan Dilanda Kekeringan Darurat di Lombok Timur

Lombok Timur (NTBSatu) – Setelah cukup lama memasuki musim kemarau, Kabupaten Lombok Timur, kini dihantui bencana kekeringan meteorologis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Mulyadi, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan.

“Kami sudah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan. Ini data per 1 Juli 2024,” kata Mulyadi, Selasa, 16 Juli 2024.

IKLAN

Ia membeberkan, 8 dari 21 kecamatan di Lombok Timur berpotensi mengalami kekeringan ekstrem. Bahkan statsunya sudah darurat kekeringan.

“Satu di antaranya (dari delapan) sudah di level ‘Awas’, yaitu Kecamatan Sambelia. Sisanya (tujuh) di level ‘Waspada’,” ucap Mulyadi.

Tujuh wilayah pada level ‘Waspada’ itu ialah Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra Timur, Sikur, Suela, Pringgabaya, dan Sembalun.

IKLAN

Potensi kekeringan itu, lanjut Mulyadi, mengancam ratusan ribu jiwa.

“Dari delapan kecamatan itu sekitar 265.000 jiwa,” ujarnya.

Naiknya ancaman kekeringan di Kecamatan Sambelia ke level ‘Awas’ menurut Mulyadi akibat dinamika atmosfer.

“Mungkin ada pengaruh dari kawasan hutan dan sebagainya,” ucap Mulyadi.

Krisis Air Bersih di Wilayah Jerowaru

Sebelumnya, Sekretaris Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Lombok Timur, Siti Nuria Jouharotil, juga mengatakan Lombok Timur bagian selatan mulai mengalami kekeringan. Di mana sektor rumah tangga mulai berebut air dengan petani.

“Warga lagi bersaing air dengan petani tembakau,” kata Nuria, Senin, 27 Mei 2024 lalu.

Ia mengungkapkan, kesulitan air yang lebih serius terjadi di bagian pesisir Jerowaru.

“Tepat di semua pemukiman nelayan. Setelah melakukan observasi, yang paling terdampak adalah perempuan, anak-anak, lansia, dan disabilitas,” ucapnya.

Pada satu sisi, operasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Lombok Timur bagian selatan terus molor.

Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur sebelumnya menargetkan sarana air bersih itu akan beroperasi akhir Juni 2024.

Menjawab penundaan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, mengatakan SPAM Pantai Selatan saat ini masih menjalani uji fungsi.

“Kami mendapat info akan beroperasi akhir Juni. Tapi ternyata belum bisa. Sekarang masih melakukan uji fungsi,” kata Taofik, Selasa, 2 Juli 2024.

Pihaknya pun kembali menargetkan agar sarana penyaringan air sungai menjadi air bersih itu dapat beroprasi pada Juli 2024.

“Kemarin kami dijanjikan akan beroperasi sebelum Juli berakhir,” ucap Taofik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button