Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB buka suara terkait dugaan penyimpangan anggaran Rp24 miliar event Lombok Sumbawa Motocross Competition 2023. Dinas Pariwisata diminta bersikap kooperatif kepada aparat penegak hukum atau (APH).
Assisten II Setda NTB, Fathul Gani menjelaskan, Pemprov NTB menghargai proses hukum yang berjalan di Kejaksaan Tinggi atau Kejati NTB. Pemerintah dalam hal ini tidak bisa berkomentar banyak, mengingat proses tengah berjalan di aparat penegak hukum.
“Karena sudah di ranah hukum. Jadi proses hukum tetap kita hargai,” katanya kepada wartawan, Rabu, 10 Juli 2024.
Dia meminta Dinas Pariwisata atau Dispar NTB yang menaungi event Lombok Sumbawa Motocross Competition 2023 bersikap kooperatif. Fathul berharap instansi di bawah kepemimpinan Jamaludin Malady itu menjawab pertanyaan jaksa berkaitan dengan anggaran Rp24 miliar tersebut.
“Sehingga clear. Tentu kita hargai proses hukum. Tetap kita kedepankan asas praduga tak bersalah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB “Hilang”
Dugaan penyimpangan anggaran Rp24 miliar ini bergulir di Kejati NTB. Salah satu pihak yang jaksa mintai keterangan adalah Kepala Dinas Pariwisata (Dispar NTB), Jamaludin Malady.
Namun hingga berita ini terbit, tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut pengganti Yusron Hadi tersebut. Pesan singkat melalui WhatsApp yang NTBSatu kirim belum mendapat respons. Begitu juga upaya konfirmasi melalui telepon, lagi-lagi tidak membuahkan hasil.
NTBSatu mendatangi kantor Dinas Pariwisata NTB di Jalan Langko, Kota Mataram. Pengakuan staf setempat, Jamal tidak ada di kantor.
Sementara Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi hanya tersenyum begitu mendengar aksi bungkam Jamal. Mantan Pj Gubernur itu pun enggan berkomentar banyak.
“Nah itu, saya sudah wanti-wanti sebenarnya. Bantuan pemerintah kan, katanya. Tapi itu bagaimana dia (Dinas Pariwisata) dan Kemenparekraf yang langsung berhubungan,” katanya.
Pria yang akrab dengan sapaan Miq Gite itu mengaku, jika anggaran Rp24 miliar cair saat ia menjabat sebagai Pj Gubernur. Namun, ke mana saja yang itu mengalir, Miq Gite tidak tahu. Ia ‘melempar’ ke bawahannya Jamaludin Malady dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku penyelenggara event motocross.
“Silahkan tanya teknisnya lebih jelas kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Ketua IMI NTB (dr. Jack, red),” ucapnya.
Terkait penyataan Gita Ariadi, belum ada tanggapan dari dr. Lalu Herman Mahaputra terkait partisipasi organisasinya dalam event nasional itu.
Uang Rp24 miliar tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tujuannya mendongkrak eksistensi pariwisata dan mendorong geliat sport tourism di NTB yang sedang naik daun.
Event ini menyedot partisipasi 300 pebalap motocross dan 3000 peserta Touring Sumbawa Community dan Explore Lombok Community.
“Dinas Pariwisata NTB-lah yang meng-handle penuh event yang terselenggara selama 9 hari tersebut,” terangnya.
Sebagai informasi, penyidik pidana khusus Kejati NTB mengusut dugaan penyimpangan pada anggaran event Lombok Sumbawa Motocross Competition 2023.
Informasi NTBSatu terima, sejumlah pihak sudah keterangan. Seperti, penyelenggara event, termasuk Pejabat Dinas Pariwisata Provinsi NTB.
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati membenarkan jika pihaknya mengusut dugaan korupsi ajang internasional tersebut.
“Ya, ada (penyelidikan, red),” kata Ely kepada wartawan di Ruang Media Center Kejati NTB pada Selasa, 9 Juli 2024. (*)